Ambon (ANTARA News) - Komisi I DPR RI melaksanakan kunjungan kerja ke Markas Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IX, Ambon, dalam rangka tugas pengawasan, anggaran dan legislasi, Rabu.

Dalam penjelasannya kepada Tim Komisi I, Wadan Lantamal IX, Kolonel Laut (P) Aswoto Saranang mengatakan bahwa tugas dan peran TNI AL dihadapkan dengan hakekat dan makna laut yang berfungsi untuk kesejahteraan masyarakat.

"Selain itu, laut merupakan media pemersatu, perhubungan, penggalian sumber daya alam, pertahanan dan keamanan serta untuk membangun pengaruh dan eksistensi bangsa," kata Aswoto Saranang.

Tim yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I, Hayono Isman dengan anggota antara lain Mayjen TNI (Purn) Salim Mengga, Roy Suryo Notodiprojo, Ramadhan Pohan, Tri Tamtomo, Yoyoh Yusroh dan Azwar Abubakar itu diterima oleh Wakil Komandan (Wadan) Lantamal IX, Kolonel Laut (P) Aswoto Saranang beserta para Asisten dan Kepada Dinas.

Penjelasan Saranang itu kemudian dijabarkan dalam tugas pokok Lantamal IX oleh Asisten Operasi, Kolonel Laut (P) Nanang Eko Ismurdianto bahwa dalam memandang, menjaga dan memanfaatkan laut, pihaknya melaksanakan apa yang disebut dengan "4R" yakni replainishment, repair, rest and recreation atau pembekalan, perbaikan, peristirahatan dan rekreasi.

Beberapa pertanyaan yang disampaikan Tim Komisi I DPR RI kepada pihak Lantamal IX antara lain sarana yang perlu dioptimalkan dalam melaksanakan tugas. Lantamal IX disarankan agar dilengkapi Kapal perang RI (KRI) sejenis Landing Ship Tank (LST) yang siap digerakkan untuk membantu penanggulangan bencana alam bila diperlukan.

Demikian pula kekuatan pasukan Marinir yang menduduki pulau-pulau terpencil agar dilengkapi dengan alat komunikasi standar yang juga dapat digunakan dengan TNI AD dan AU.

Selain itu, komunikasi dengan Badan Koodinasi Keamanan Laut (Bakorkamla), Gugus Tempu Laut (Guspurla), Polisi Perairan dan Udara (Polairud) dan nelayan-nelayan perlu dilakukan secara intensif untuk meningkatkan kegiatan Pembinaan Potensi Nasional Kekuatan Maritim (Binpotnaskuatmar).

Ada pula pertanyaan dari Salim Mengga tentang koordinasi Lantamal IX dengan Polri dan prosedur pengajuan BBM untuk KRI. Dirinya menyarankan adanya dok apung yang dapat mendukung perbaikan KRI.

Sementara Azwar Abubakar memfokuskan pertanyaan pada kegiatan Operasi Militer Selain Serang (OMSP), juga menanyakan jenis dan jumlah KRI yang dibutuhkan Lantamal IX agar Laut Indonesia, khususnya Maluku aman dari segala bentuk ancaman.

Usai mendapat penjelasan dari pihak Lantamal, Hayono Isman menyatakan mendukung TNI AL dalam membantu memberdayakan para nelayan untuk perbaikan ekonomi masyarakat di daerah ini.

Dia juga menyatakan sangat mendukung reformasi birokrasi TNI, salah satunya agar remunerasi di institusi itu dapat terwujud, dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan terobosan pemikiran yang tepat.(*)

(T.KR-RMY/M027/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010