Dalam program ini, kami berambisi untuk menghasilkan baterei lithium yang berasal dari mineral lokal Indonesia yang nantinya bisa digunakan untuk kendaraan listrik
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) intensif melakukan riset baterai lithium untuk digunakan pada kendaraan listrik bagi kemandirian bangsa.

"Dalam program ini, kami berambisi untuk menghasilkan baterei lithium yang berasal dari mineral lokal Indonesia yang nantinya bisa digunakan untuk kendaraan listrik," kata Pelaksana Harian Kepala LIPI Agus Haryono saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Dalam pidato di Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam rangka HUT ke-76 RI, Presiden Joko Widodo mengatakan transformasi menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau akan menjadi perubahan penting dalam perekonomian Indonesia.

Merespons hal itu, Agus menyatakan bahwa LIPI banyak melakukan kegiatan riset dan inovasi di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) termasuk melaksanakan Program Prioritas Nasional Baterei Lithium Berlisensi Indonesia.

Selain itu, LIPI juga melaksanakan Program Prioritas Nasional Katalis Isomerisasi untuk menghasilkan bahan bakar nabati seperti biodiesel, bioethanol, biobutanol, avtur nabati dari berbagai sumber bahan baku yang ada di Indonesia.

Terkait dengan peningkatan kelas pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang disorot Presiden Joko Widodo dalam pidatonya, LIPI juga memiliki beberapa program yangditujukan untuk peningkatan kualitas UMKM antara lain program inkubasi "start up", layanan pemilik UMKM, layanan konsultasi dan magang, layanan Hak atas Kekayaan Intelektual, layanan sains berbasis elektronik (Elsa LIPI).

Semua program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk UMKM hingga bisa bersaing di pasar global.

Di sisi lain, kata dia, pandemi yang telah berlangsung hingga saat ini telah mendorong percepatan kemampuan Indonesia untuk menghasilkan obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan dalam rangka penanganan pandemi, di antaranya alat ventilator tipe HFNC LIPI, alat penghancur jarum suntik, alat sterilisasi ruangan berbasis ozon nanomist, dan obat immunomodulator untuk COVID-19.

LIPI terus berbenah untuk memperkuat infrastruktur riset yang dibutuhkan, termasuk untuk pengembangan vaksin Merah Putih.

LIPI mendukung konsolidasi kelembagaan negara, termasuk dalam penanganan pandemi berbasis data dan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dengan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait baik dalam memberikan data analisa pengurutan genom menyeluruh atau whole genom sequencing (WGS) terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 maupun dalam memberikan masukan terkait limbah pandemi COVID-19.

Itu sesuai dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya bahwa pandemi harus ditangani secara cepat dan terkonsolidasi, dengan merujuk kepada data, ilmu pengetahuan dan teknologi, demikian Agus Haryono.

Baca juga: LIPI: infrastruktur riset terbuka tingkatkan kolaborasi dan kemitraan

Baca juga: LIPI kembangkan baterai lithium "fast charging"

Baca juga: LIPI: Tingkatkan peran ilmuwan muda realisasikan Visi Indonesia 2045

Baca juga: LIPI-Warwick University kembangkan baterai mobil listrik

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021