Makassar (ANTARA) - Masyarakat Desa Manyampa, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mengibarkan bendera merah putih di kawasan hutan mangrove untuk membantu menyosialisasikan penyelamatan lingkungan.

"Peringatan Proklamasi Republik Indonesia yang ke-76 digelar di tempat yang tidak biasanya, di Kawasan Wisata Mangrove Luppung Manyampa," kata Ketua Karang Taruna Buhung Barania, Muhammad Rijal di sela upacara bendera di tempat ekowisata itu, Selasa.

Dia mengatakan, pengibaran bendera Merah Putih di kawasan jejak abrasi Luppung Desa Manyampa sebagai aksi merefleksi semangat perjuangan menjaga dan merawat lingkungan dengan memberikan perhatian khusus terhadap lingkungan tempat berpijak.

Baca juga: RPPC gelar HUT Kemerdekaan RI di kebun langsat

Rijal mengatakan, pemuda bersama pemerintah desa di Desa Manyampa menggelar peringatan HUT RI dengan berbagai kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Desa Manyampa, setelah upacara di hutan mangrove.

“Beberapa kegiatan yang digelar khusus untuk masyarakat Manyampa secara terbatas telah dimulai dua hari lalu, dan untuk merefleksikan semangat perjuangan secara bersama khususnya menghadapi pandemi yang belum juga berlalu,” ujarnya.

Kegiatan yang dikonsep sederhana dengan penekanan protokol kesehatan sebagai aksi solidaritas saling menjaga dari rantai penyebaran COVID-19 serta dukungan kepada seluruh bagian yang sedang berjuang mengatasi pandemi dengan berbagai pihak yakni pemerintah, tenaga medis dan para relawan serta TNI Polri.

Sementara ukuran bendera yang digunakan seperti bendera pada umumnya, berbeda pada pengibaran serupa di tempat berbeda.

“Kita tetap gunakan bendera yang tidak mendorong nilai berdasarkan jumlah ataupun ukurannya, karena bukan itu nilai dari semangat peringatan kali ini, konsolidasi pemuda desa mengutamakan hal yang esensi,” imbuh Sufriadi Ketua Kelompok Sadar Wisata Mangrove Luppung Manyampa.

Maksud utama digelarnya pengibaran bendera di Kawasan wisata Mangrove, salah satu wisata yang menjadi kunjungan khusus ketika berada di Bulukumba, untuk merefleksi semangat menjaga lingkungan secara bersama.

Baca juga: Warga Magelang upacara HUT Ke-76 RI dalam nuansa perdesaan

Kepala Desa Manyampa, Abbas Madda menjelaskan ini merupakan kampanye sederhana dan alarm betapa berbahayanya abrasi.

“Di tempat ini (Kawasan Wisata Mangrove, red) dulunya pemukiman yang ditempati warga melakukan aktivitas, dengan abrasi itu mereduksi nilai tidak hanya pada luas wilayah tapi juga pada ekologi, kebudayaan dan hal lainnya,” jelas Abbas yang juga Inisiator Wisata Mangrove Luppung.

“Yang paling inti dari pengibaran di bekas abrasi ini adalah seruan untuk kembali melirik kondisi pesisir, memberikan perhatian khusus agar tidak rusak begitu saja, cukup kami di Manyampa yang alami abrasi,” ujar Abbas.

Kepala desa Manyampa dua periode itu mengenang dan mengapresiasi tokoh masyarakat yang telah melakukan aksi nyata yang telah kita rasakan manfaatnya saat ini dengan tertahannya abrasi, luar biasanya menanam yang dilakukan pada 1990 itu secara swadaya yang kemudian di tahun 2019 kita resmikan secara bersama sebagai objek wisata.

Menjaga dan merawat lingkungan jauh lebih baik ketika dilakukan bersama dengan pelibatan berbagai potensi untuk keberlanjutannya.

Kegiatan itulah yang direfleksikan di Manyampa, yang turut dihadiri jajaran Pemerintah Desa Manyampa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para Ketua lembaga yang ada di Desa Manyampa.

Baca juga: UMI gelar Istighosah Kebangsaan peringati HUT ke-76 RI
Baca juga: MUI: Maknai kemerdekaan RI dengan memberikan solusi di setiap masalah

 
Suasana kegiatan pengibaran bendera merah putih di Desa Manyampa, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba dengan melibatkan pemuda, masyarat dan pemerintah desa, Selasa (17/8/2021). ANTARA Foto/ HO/ Arman Jaya

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021