Boyolali (ANTARA News) - Para pengungsi bencana Gunung Merapi di Dusun Tegal Sruni, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawan Tengah, mundar-mandir ke kampungnya karena harus memberikan makan ternaknya.

Pantauan ANTARA di tempat pengungsian di Gedung DPRD Boyolali, Kamis, mendapati bahwa para pengungsi kaum laki-laki setiap pagi sekitar pukul 06.00 WIB pulang kembali ke rumah masing-masing untuk memberi makan ternak sapinya.

Setelah memberi pakan ternak, mereka kemudian kembali lagi ke pengungsian bersama anggota keluarganya.

Menurut Sikir (40) warga RT 4 RW 1 Dusun Tegal Sruni, Selo, kaum laki-laki kalau pagi kosong di tempat pengungsian, karena mereka pulang ke rumahnya masing-masing untuk memberikan pakan ternaknya.

Menurut Sikir, rata-rata jumlah ternak yang dimiliki warga Tegal Sruni dua ekor, sementara jumlah warga penghuni dusun itu 167 keluarga. Bila dikalikan antara rata-rata kepemilikan ternak dengan jumlah warga, maka jumlah ternak di dusun tersebut sekitar 334 ekor.

"Warga saat ini kesulitan pakannya, sehingga mereka hanya memberikan pakan dengan bekatul, pelepah pohon pisang, dan air," katanya.

Menurut Sikir, mau beli untuk campuran pakan sapi tidak memiliki uang dan mau mencari rumput tidak ada karena tanaman di ladang mati semua akibat abu vulkanik.

Hal juga dirasakan pengungsi lainnya, Mulyo (60) warga RT 1 RW 1 Dusun Tegal Sruni, Selo, dia juga harus pulang setiap pagi untuk mengurusi ternaknya. Letak kampungnya yang hanya berjarak 4 km dari puncak Merapi membuat ia belum diizinkan kembali ke kampungnya.

"Hal itu, karena Merapi masih berbahaya dan warga sendiri masih trauma akibat bencana letusan Merapi," Kata Mulyo.

Paimin (35) warga Dusun Tegal Sruni lainya menjelaskan, warga mengikuti aturan pemerintah. Karena bekum diizinkan pulang, maka tetap bertahan di pengungsian.

Menurut Paimin, sejumlah warga ada yang nekat pulang ke Selo, tetapi diperiksa oleh petugas di Desa Paras, Cepogo. Mereka kemudian disuruh kembali lagi ke pengungsian.

"Warga yang diizinkan pulang jika mereka akan memberikan makan ternaknya," kata Paimin.

Sementara Asisten III Bidang Kesra Setda Boyolali, yang juga Koordinator Penanggulangan Bencana, Syamsudin, mengatakan, jumlah pengungsi yang masih bertahan di tempat pengungsian hingga Kamis ini mencapai 7.666 jiwa.

Menurut Syamsudin, jumlah tersebut memang ada menurun dibanding hari sebelumnya, karena dilaporkan Kamis pagi, ada sekitar 50 orang pulang ke rumahnya masing-masing.

Jumlah pengungsi yang masih bertahan hingga saat ini, di antaranya, di Gedung DPRD sebanyak 212 jiwa, Desa Winong sekitar 650 jiwa, Gereja Kristen ada 600 jiwa, dan Ampel sekitar 2.000-an.

Menurut Syamsudin, pemkab terus mendistribusikan logistik ke 12 titik penampungan pengungsi yang masih bertahan. Mereka yang kampungnya masuk radius 10 Km atau kawasan rawan bencana.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010