Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kinerja Tim Evakuasi Indonesia yang berhasil mengevakuasi 26 warga negara Indonesia (WNI) di Afghanistan.

“Keberhasilan evakuasi tersebut menandakan bahwa pemerintah Indonesia sangat serius dalam mengamankan dan menyelamatkan setiap nyawa WNI,” kata Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, dalam keterangan tertulis yang diterima oleh ANTARA di Jakarta, Minggu.

Tim Evakuasi Indonesia terdiri dari Kementerian Luar Negeri, TNI Angkatan Udara, Badan Intelijen Negara (BIN), serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kabul.

Selain mengevakuasi 26 WNI, lima warga negara Filipina dan dua warga negara Afghanistan, yang masing-masing suami dari WNI dan staf lokal KBRI di Kabul, juga berhasil dievakuasi oleh pemerintah Indonesia.

Menurut Bamsoet, keberhasilan Tim Evakuasi Indonesia dalam menyelamatkan warga Filipina atas permintaan pemerintah Filipina merupakan bentuk gotong royong antar negara yang ditunjukkan oleh pemerintah Indonesia.

Baca juga: Evakuasi WNI dari Afghanistan sempat terkendala dinamika di lapangan
Baca juga: Menlu diminta lanjutkan lobi internasional demi perdamaian Afghanistan
Baca juga: Penerbang TNI AU ceritakan tantangan evakuasi WNI di Afghanistan


Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, walaupun proses evakuasi dihadapkan dengan berbagai rintangan, seperti proses perizinan pendaratan pesawat yang tidak mudah karena bandara Kabul berada di bawah pengelolaan NATO, Tim Evakuasi Indonesia tetap bekerja keras dan tidak pantang menyerah hingga akhirnya berhasil mengevakuasi para WNI.

Bahkan, Kementerian Luar Negeri Indonesia harus berkomunikasi dengan berbagai pihak seperti pejabat NATO, Amerika Serikat, Turki, Norwegia, dan Belanda.

"Karena kondisi di Afghanistan belum terlalu kondusif, Tim Evakuasi Indonesia memutuskan menggunakan pesawat militer TNI-AU, tidak menggunakan pesawat komersial," tutur Bamsoet menjelaskan.

Adapun rute yang ditempuh oleh pesawat militer TNI-AU adalah Jakarta, Aceh, Kolombo, Karachi, Islamabad, hingga kemudian tiba di Kabul pada tanggal 20 Agustus 2021, pukul 05.17 dini hari waktu setempat.

Warga Kehormatan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini berharap agar situasi di Afganistan bisa segera kondusif, sehingga turut membantu mewujudkan perdamaian dunia.

Sebagaimana disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, Indonesia terus berharap proses politik yang inklusif, yang Afghan-led, Afghan-owned, demi kebaikan rakyat Afghanistan.

"Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, untuk sementara operasi KBRI Kabul dilakukan dari Islamabad. Satu Kuasa Usaha Sementara dan tiga home staff akan menjalankan misi Kabul dari Islamabad,” ucapnya.

Tim kecil tersebut akan terus melakukan asesmen situasi di Afghanistan dan menentukan langkah selanjutnya.

“Doa dari segenap bangsa Indonesia tidak akan putus untuk seluruh rakyat Afghanistan agar segera bisa mewujudkan perdamaian di negaranya," kata Bamsoet.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021