Magelang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memperpanjang masa tanggap darurat penanganan pengungsi Merapi hingga 9 Desember 2010 karena status aktivitas vulkanik gunung berapi itu masih level tertinggi "awas" dengan radius aman 10 kilometer dari puncaknya.

"Masa tanggap darurat diperpanjang hingga 9 Desember 2010 karena status masih `awas` dan adanya ancaman banjir lahar dingin," kata Kepala Sub Bidang Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana, Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Kabupaten Magelang Heri Prawoto di Magelang, Rabu.

Ia mengatakan, semula masa tanggap darurat 26 Oktober hingga 25 November 2010.

Hingga saat ini, katanya, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) yang berkantor di Yogyakarta masih menetapkan status "awas" terkait dengan aktivitas vulkanik Merapi.

Ia mengatakan, jumlah warga berasal dari berbagai desa yang rawan bencana Merapi yang mengungsi di berbagai penampungan di daerah itu hingga saat ini mencapai 30.268 orang.

Sebanyak 6.905 warga lainnya, katanya, mengungsi di berbagai daerah tetangga seperti Kota Magelang, Temanggung, dan Purworejo.

"Mereka warga yang rumahnya di radius kurang dari 10 kilometer dari puncak Merapi dan yang tinggal di kawasan alur sungai yang rawan banjir lahar dingin," katanya.

Ia mengatakan, pemkab setempat sejak 18 November 2010 telah mengajukan kepada pemerintah pusat melalui Gubernur Jateng tambahan dana sebesar dua miliar rupiah untuk penanganan korban Merapi pada masa tanggap darurat itu.

"Hingga saat ini belum turun," katanya.

Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah Pemkab Magelang, Djoko Tjahjono, mengatakan, dana pengadaan logistik untuk pengungsi Merapi hingga saat ini tersisa satu miliar rupiah.

Dana tersebut, katanya, diperkirakan mencukupi kebutuhan hingga lima hari ke depan.

Selama warga di penampungan, katanya, berbagai kebutuhan mereka seperti makan dan minum dipenuhi oleh pemerintah.

Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional V Kedu, Mustafa Kamal, mengatakan, pihaknya telah menyalurkan sebanyak 340 ton beras untuk memenuhi kebutuhan logistik pengungsi Merapi selama ini.

Stok beras di gudang Bulog setempat hingga saat ini, katanya, sekitar 42 ribu ton yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Februari 2011. (*)

M029/R007

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010