Jakarta (ANTARA) - Bendera Afghanistan tetap dimunculkan dalam upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 Selasa malam meski dua atletnya batal tampil dalam ajang tersebut karena kekacauan yang sedang bergejolak di negara itu.

Bendera Afghanistan itu dibawa oleh seorang relawan Paralimpiade memasuki Olympic Stadium sebagai bentuk solidaritas terhadap orang-orang di negara Asia Tengah itu.

Juru bicara Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Craig Spence mengatakan bahwa organisasinya menerima masukan dari PBB yang meminta agar seorang relawan dapat membawa bendera Afghanistan dalam upacara pembukaan, demikian dikutip Kyodo.

Baca juga: Pembukaan Paralimpiade dimulai, usung konsep bandara sambut para-atlet

Para atlet Afghanistan tidak dapat ikut bersaing di Paralimpiade 2020 setelah Taliban mengambil alih pemerintahan pada awal bulan ini. IPC mengatakan bahwa tidak ada cara aman untuk membawa para atlet ke Jepang untuk mengikuti pertandingan.

Paralimpiade Tokyo 2020 resmi dibuka oleh Kaisar Jepang Naruhito di Olympic Stadium. Di tengah kondisi Tokyo yang masih darurat COVID-19, stadion berkapasitas 68.000 penonton tersebut pun sepi tanpa penonton. Hanya ada sejumlah tamu VIP yang mengisi bangku tribun.

Upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 mengusung tema “Kami Memiliki Sayap.” Dengan sajian utama yang menampilkan penyandang disabiitas, mereka tampil menunjukkan bahwa mereka bisa terbang dan berbuat apa pun di tengah keterbatasan yang dimiliki.

Pesta olahraga penyandang disabilitas terbesar di dunia yang tertunda setahun itu akan berlangsung 13 hari hingga 5 September, diikuti sekitar 4.400 atlet dari 162 kontingen dari seluruh dunia, termasuk satu tim pengungsi. Mereka akan memperebutkan 539 medali emas dari 22 cabang olahraga yang dipertandingkan.

Baca juga: Kaisar Jepang resmi buka Paralimpiade Tokyo 2020
Baca juga: IPC sebut tak ada cara aman bawa atlet Afghanistan ke Tokyo


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021