pelaku usaha di Kota Kediri jangan sampai terjerat rentenir
Kediri (ANTARA) - Pemilik UMKM Kota Kediri, Jawa Timur, memanfaatkan program "Kurnia" atau kredit usaha melayani warga di kota itu mengingat kemudahan akses serta bunga yang ditawarkan relatih rendah yakni 2 persen per tahun.

Muasih Setiawati, pemilik toko seragam yang berada di Jalan Stasiun, Kota Kediri mengaku memanfaatkan program ini untuk tambahan modal produksi seragam sekolah.

"Kemarin saya mendapat pesanan seragam dari Kalimantan, jadi untuk tambahan modal pembelian bahan, saya mengajukan ke Dinas Koperasi Kota Kediri. Alhamdulillah direalisasikan Rp25 juta. Sebelumnya saya juga pernah mengikuti program dana bergulir di tahun-tahun lalu, berkembangnya usaha saya dari sepetak toko hingga saat ini juga karena dibantu Dinas Koperasi," kata Muasih di Kediri, Selasa (24/8).

Ia mengaku, bunga 2 persen per tahun yang diberikan cukup ringan. Selain itu, persyaratan untuk pengajuan juga cukup mudah. Pemkot pun juga membantu untuk memberikan informasi terkait dengan layanan tersebut, sehingga dirinya terbantu dengan program ini.

"Terlebih lagi saat pandemi COVID-19, tentunya sangat membantu pemilik usaha, dengan bunga yang terjangkau," katanya.

Dirinya juga memberikan informasi program Kurnia ini ke rekan-rekan pelaku usaha lainnya di Kota Kediri. Dengan itu, ia berharap usaha teman-temannya yang membutuhkan akses modal juga ikut terbantu, sehingga ke depan bisa berkembang.

Baca juga: Kiat pengusaha tenun ikat Kediri bertahan di tengah pandemi
Baca juga: Wali Kota Kediri instruksikan ASN beli produk UMKM bantu isoman


Gunawan, pemilik Decca Komputer Kediri juga mengaku memanfaatkan layanan Kurnia ini. Menurut dia, syarat pengajuan tidak berbelit, sehingga ia mau mengajukan bantuan modal usaha.

"Saya pun juga lebih memilih meminjam di Dinas Koperasi Kediri karena saya yakin aman meminjam di sana. Selain itu, jangka waktu pinjaman cukup panjang dan bunga yang rendah juga sangat membantu keberlangsungan dan pengembangan usaha saya," kata Gunawan yang usahanya ada di Kelurahan Mrican, Kota Kediri ini.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya menegaskan bahwa pemerintah kota berkomitmen untuk memajukan UMKM di kota ini. Salah satunya yang dilakukan dengan membuat program Kurnia, untuk mendorong pemulihan perekonomian di Kota Kediri terutama UMKM.

Ia berharap dengan adanya program Kurnia ini bisa memudahkan UKM untuk mengakses kredit bunga rendah di masa pandemi COVID-19 ini.

"Di masa pandemi ini UMKM tentu terdampak. Dengan adanya program Kurnia mereka yang kehabisan modal atau yang butuh mengembangkan usahanya dapat mengakses kredit dengan mudah. Pemkot Kediri juga telah menurunkan bunga dari 4 persen menjadi 2 persen dan juga syarat yang lebih dipermudah dibandingkan sebelumnya," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

Baca juga: Pemkot Kediri fasilitasi UMKM tembus pasar ekspor
Baca juga: Harkitnas, Wali Kota Kediri ajak diaspora ikut bangkitkan UMKM


Kepala Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri Bambang Priyambodo juga mengatakan, pinjaman ini juga menjadi pilihan baik bagi pelaku usaha untuk terhindar dari rentenir. Ada dua kategori pinjaman yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha.

"Yang terpenting, para pelaku usaha di Kota Kediri jangan sampai terjerat rentenir. Kami menyediakan dua kategori pinjaman yang dapat dipilih, yaitu maksimum Rp10 juta dan maksimum Rp25 juta. Pada pinjaman maksimum Rp25 juta, perlu dilengkapi dengan SIUP, TDP, atau legalitas /perizinan lain sesuai bidang usahanya," kata Bambang.

Saat ini, Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri mencatat per Juli 2021 terdapat 67 pelaku usaha yang telah mengakses kredit dengan total sebesar Rp1.088.500.000 dan juga masih terdapat lima pemohon dengan total pengajuan Rp65 juta.

Baca juga: Pemkot Kediri gelar pameran UMKM demi bangkitkan ekonomi
Baca juga: Askrindo beri pelatihan petani bawang di Kediri, bangun ekosistem UMKM
Baca juga: Pemilik kerajinan tangan asal Kediri raih UMKM berprestasi di Jatim

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021