Mengirimkan talenta terbaik untuk belajar teknologi kunci
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendorong sumber daya manusia (SDM) ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) untuk menguasai teknologi kunci dan meningkatkan kapasitas dan keahlian untuk berkontribusi lebih besar bagi pembangunan nasional dan kemajuan Indonesia.

"Kami mulai dengan mengirimkan talenta terbaik untuk belajar teknologi kunci yang sudah terbukti dan beroperasi dengan baik, baik dari segi bisnis maupun teknologi di negara tersebut, " kata Kepala BPPT Hammam Riza dalam Webinar SDM Iptek Indonesia Berkelas Dunia Bagi Riset dan Inovasi di Jakarta, Rabu.

Teknologi kunci tersebut antara lain teknologi pesawat udara nir-awak, buoy tsunami, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan kecerdasan artifisial.

Hammam menuturkan SDM Iptek berkualitas akan berperan aktif dalam pengembangan berbagai inovasi teknologi, dan siap didayagunakan secara profesional di lingkungan pemerintahan, kementerian, BUMN maupun industri untuk mendukung pembangunan nasional.

Bagi para mitra seperti industri, keahlian atau kepakaran SDM Iptek dapat mengisi ruang untuk tenaga ahli yang biasanya diisi oleh konsultan asing.

Dalam meningkatkan kualitas SDM Iptek, BPPT telah mengembangkan manajemen talenta untuk menjaring SDM Iptek unggul yang memiliki multi talenta baik dari kompetensi teknis maupun manajerial dengan menganalisis dan mengidentifikasi track record-nya.

"SDM terbaik yang terpilih ini selanjutnya akan mengikuti berbagai program pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan karirnya," ujar Hammam.

Pengembangan kapasitas dan kualitas SDM Iptek itu sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang menekankan pentingnya pembangunan SDM yang mampu menguasai Iptek untuk mendukung pembangunan nasional dalam mewujudkan Indonesia sebagai salah satu negara maju di dunia pada 2045.

Sejak 1984, BPPT telah mengirimkan sumber daya manusianya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di berbagai perguruan tinggi dan industri terkemuka dunia melalui program beasiswa yang dirintis Prof. B.J. Habibie yang merupakan pendiri BPPT.

Baca juga: BPPT: Iptek makin kuat dalam penentuan kebijakan melalui UU Sisnas

Baca juga: BPPT: SDM kompeten untuk modal transformasi industri


Kemudian dilanjutkan melalui program beasiswa dari kementerian, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan berbagai negara dengan berbagai bidang keahlian dan kualifikasi SDM yang berstandar internasional.

Untuk meningkatkan kemampuan kompetensi SDM Iptek secara profesional, BPPT telah menyusun berbagai program pendidikan dan pelatihan antara lain menyusun peta jalan pendidikan gelar S2 dan S3 berbasis riset, dengan target penambahan pegawai dengan gelar S3 sebanyak 516 pegawai, dan gelar S2 sebanyak 1.393 pada 2024.

Jumlah tersebut belum termasuk pegawai yang sedang melaksanakan tugas belajar baik di dalam dan luar negeri, yang mana sebanyak 143 pegawai sedang menyelesaikan pendidikan S3 dan 137 pegawai melaksanakan gelar S2 berbasis riset pada 2021.

Untuk program pelatihan untuk pengembangan talenta dan profesionalisme SDM Iptek, lembaga pengkajian dan penerapan teknologi itu telah mengembangkan berbagai program pembinaan dan pelatihan antara lain pendirian pusat pelatihan untuk persiapan pegawai yang diproyeksikan untuk mendapatkan tugas belajar, pelatihan pejabat fungsional, pelatihan teknis, dan pelatihan tenaga fasilitator atau pengajar dan penilai.

Ada juga pelatihan dasar bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS), penyertaan pendidikan dan pelatihan (diklat) kedinasan, penyertaan diklat fungsional, pelatihan bagi pengajar atau fasilitator dan penilai untuk uji kompetensi, pelatihan tim penilai jabatan fungsional perekayasa dan jabatan fungsional teknisi penelitian dan perekayasaan yang ada di BPPT dan kementerian/lembaga.

Sedangkan untuk mendayagunakan SDM Iptek secara profesional, BPPT memiliki program antara lain membangun basis data berdasarkan keahlian, kepakaran, dan pengalaman kerja, membangun jaringan dengan calon pengguna SDM, membangun kerja sama dengan pemangku kepentingan, magang industri, meningkatkan kualifikasi, meningkatkan kompetensi, tindak lanjut penilaian, manajemen talenta, dan pelatihan sesuai kebutuhan.

Baca juga: Kepala BPPT: Penguasaan iptek memerlukan SDM mumpuni

Baca juga: BPPT: Butuh organisasi Iptek yang dinamis dukung kesuksesan inovasi


 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021