Sangat mudah, cepat, easy user, jadi baik sekali penggunaannya bisa melalui aplikasi dan juga tiket
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melakukan uji coba terbatas sistem tiket terintegrasi dari Jaklingko untuk memastikan implementasi layanan antarmoda transportasi di Ibu Kota berjalan lancar.

"Sangat mudah, cepat, easy user, jadi baik sekali penggunaannya bisa melalui aplikasi dan juga tiket," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai melakukan uji coba terbatas kartu transportasi dan aplikasi integrasi JakLingko di LRT Pegangsaan Dua, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Tarif resmi integrasi transportasi JakLingko tunggu rekomendasi DTKJ

Riza memulai uji coba tersebut melalui empat jenis moda transportasi publik menggunakan aplikasi super apps Jaklingko yang sudah diunduh di telepon pintarnya.

Perjalanan dimulai dari Stasiun MRT Bundaran HI menuju Stasiun MRT Dukuh Atas.

Dari Dukuh Atas, rombongan kemudian jalan kaki menuju Stasiun Sudirman menumpangi kereta rel listrik menuju Stasiun Manggarai.

Setelah turun di Stasiun Manggarai, Riza yang ditemani Direktur Utama Jaklingko Muhamad Kamaluddin dan jajaran terkait lainnya kemudian menuju Halte Trans Jakarta Pemuda Rawamangun dari Halte Trans Jakarta Pasaraya Manggarai.

Baca juga: Siap diluncurkan, Dishub DKI uji coba integrasi antarmoda JakLingko

Setibanya di Halte Pemuda Rawamangun, Riza kemudian berjalan kaki menuju Stasiun LRT Velodrome, Jakarta Timur menuju Stasiun LRT Pegangsaan Dua di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Harganya juga sangat terjangkau Rp10.000 semua dalam waktu tiga jam," katanya.

Dengan uji coba terbatas itu, ia mengharapkan DKI Jakarta tak hanya memiliki transportasi publik yang baik dan tepat waktu tetapi juga memiliki sistem tiket yang terintegrasi.

Baca juga: JakLingko beri tarif khusus untuk lansia dan disabilitas

"Jadi tidak perlu lagi repot-repot dan dapat dijangkau dengan harga yang murah," ucapnya.

Rencananya, pada Maret 2022 ditargetkan sistem di Jaklingko sudah dapat digunakan untuk tarif terintegrasi tersebut.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021