Untuk tahun 2021, program ini ditargetkan menyasar seluas 180.000 hektare dengan alokasi dana sebesar Rp5,567 triliun
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat, yang berpotensi tinggi menghasilkan produk kelapa sawit.

Produksi kelapa sawit rakyat masih rendah yakni hanya 3,7 ton per hektare setiap tahun, sehingga perlu mendapatkan dukungan dari Pemerintah untuk meningkatkannya, kata Wapres saat mengikuti acara Panen Perdaya PSR dari kediaman resmi wapres di Jakarta, Kamis.

"Program PSR merupakan upaya Pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat yang masih tergolong rendah, yaitu 3,7 ton per hektare per tahun, padahal potensi yang dapat dihasilkan bisa mencapai 8 ton per hektare per tahun," tutur Wapres.

Selain itu, lanjutnya, peremajaan sawit juga menjadi bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan menyerap banyak tenaga kerja di krisis pandemi COVID-19 saat ini.

Pemerintah menargetkan peremajaan sawit rakyat mencapai lahan seluas 540.000 hektare di 2022, sehingga di 2021 target peremajaan tersebut menjangkau seluas 180.000 hektare.

"Untuk tahun 2021, program ini ditargetkan menyasar seluas 180.000 hektare dengan alokasi dana sebesar Rp5,567 triliun," tukas Wapres.

Baca juga: Wapres saksikan panen perdana Peremajaan Sawit Rakyat Riau

Baca juga: BPDPKS: Realisasi dana Program PSR Agustus mencapai Rp6,232 triliun


Untuk dapat mencapai target tersebut, Wapres meminta seluruh pemangku kepentingan di bidang industri sawit dapat bekerja sama dan berkolaborasi bersama Pemerintah.

"Diperlukan kerja sama yang erat oleh tiga pihak dalam rangka pengelolaan sawit berkelanjutan, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat," ucapnya.

Wapres mengatakan sebanyak 41,35 persen perkebunan kelapa sawit merupakan perkebunan rakyat yang dapat menghasilkan 16,2 juta ton minyak sawit.

Baca juga: Kontribusi sawit terhadap ekonomi dari lapangan kerja hingga ekspor

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2019, dari sekitar 14,6 juta Ha perkebunan kelapa sawit, diperkirakan sebesar 6,04 juta hektar dikuasai oleh perkebunan rakyat dengan produksi minyak sawit 16,2 juta ton," ujarnya.

Oleh karena itu, Wapres menekankan pentingnya petani swadaya menjadi aktor utama dalam pengembangan industri kelapa sawit nasional karena menguasai hampir separuh perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021