Jakarta (ANTARA) - General Manager Indonesia Port Corporation (IPC) cabang Tanjung Priok Jakarta Guna Mulyana mengatakan tindaklanjut dari integrasi Pelabuhan Indonesia (Pelindo) segera menyesuaikan standar pengelolaan di seluruh pelabuhan.

"Ini dari kacamata saya ya, klaster di Pelindo itu tidak mengubah peran dari suatu pelabuhan. Klaster itu mendorong bagaimana pengelolaannya menjadi terintegrasi," kata Mulyana usai sharing session dengan wartawan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis.

Menurut Mulyana, ada klaster logistik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, ada klaster petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dan tempat lainnya, "itu bukan berarti bahwa pelabuhan hanya fokus mengembangkan pelayanan di sektor tersebut," katanya.

Baca juga: Wamen BUMN harap integrasi Pelindo tingkatkan perekonomian nasional

Mulyana mencontohkan, di Pelabuhan Tanjung Priok, tetap ada pengembangan di Kalibaru untuk layanan petikemas, ada pula pengembangan layanan lainnya, dan semua sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

"Sesuai dengan pelanggan Tanjung Priok itu butuhnya apa, kan seperti itu. Saya tidak bisa membelokkan orang yang butuhnya curah, harus masuk ke mana. Ini nanti sesuai kapasitas Tanjung Priok ini punyanya apa. Jadi itu tetap, sesuai dengan permintaan dan kebutuhan," katanya.

Mulyana menjelaskan, integrasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV (Persero) akan membentuk empat klaster, yakni peti kemas, non-peti kemas, logistik dan hinterland development, serta marine, equipment dan port services.

Di Jakarta sendiri rencananya akan dibentuk klaster logistik dengan nama perusahaannya Pelindo Solusi Logistik, tapi pengelolaan terintegrasi Pelindo, tetap berdasarkan lini bisnis, sehingga dapat fokus untuk mengembangkan potensi bisnis ke depan.

Baca juga: GM Pelindo II lepas 23 peserta SMN ke Palangka Raya

Baca juga: Integrasi Pelindo memudahkan fokus pengembangan bisnis

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021