Apa yang terjadi di India harus benar-benar menjadi pelajaran bagi Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta pemangku kepentingan dan masyarakat bijak menyikapi tren penurunan angka kasus COVID-19 di Indonesia sehingga harus menjaga konsistensi tes, penelusuran, dan pengobatan (3T) serta disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam keseharian.

"Dalam menyikapi tren penurunan kasus positif COVID-19 di Indonesia, kita harus belajar dari pengalaman India. Setelah jumlah kasus positif COVID-19 turun beberapa pekan lalu, sekarang malah melonjak lagi," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, apa yang terjadi di India harus benar-benar menjadi pelajaran bagi Indonesia bahwa penurunan jumlah kasus positif COVID-19 jangan direspons dengan sikap abai terhadap semua upaya pencegahan yang sudah dilakukan.

Ia mengatakan bahwa penurunan kasus positif COVID-19 harus direspons dengan peningkatan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir.

"Demikian juga dengan upaya percepatan pencapaian target vaksinasi COVID-19 nasional, kami berharap mampu membentuk kekebalan kelompok," ujarnya.

Lestari juga berharap agar masyarakat tidak terjebak dalam euforia dalam menyikapi kondisi transisi pada masa pandemi saat ini. Apalagi, potensi peningkatan kembali kasus positif COVID-19 masih cukup tinggi.

"Terutama Satgas COVID-19 mencatat angka positivity rate per hari Minggu (29/8) secara nasional 10,29 persen atau masih di atas batas rekomendasi aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu di bawah 5 persen," katanya.

Tanpa upaya pencegahan yang memadai dari para pemangku kepentingan dan masyarakat, menurut dia, angka penurunan kasus positif COVID-19 akan sulit dipertahankan.

Baca juga: Kasus baru COVID-19 di India naik 45.083

Baca juga: Presiden Jokowi akui "dibisiki" kasus COVID-19 bisa lewati India


Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021