Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia jatuh pada perdagangan Rabu pagi, terseret oleh sektor kelas berat pertambangan dan emas setelah sebagian besar harga-harga komoditas terpukul krisis permintaan akibat greenback menguat.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) melemah 0,4 persen menjadi diperdagangkan pada 7.497,40 poin, pada pukul 00.34 GMT.

Harga emas diperkirakan mencatat penurunan harian terbesar dalam sebulan, karena dolar yang menguat dan imbal hasil yang lebih tinggi membuat logam mulia meredup, sementara kekhawatiran tentang lemahnya permintaan di Amerika Serikat dan Asia menekan minyak turun 1,4 persen.

Dalam masalah pandemi, kasus baru COVID-19 turun untuk hari ketiga berturut-turut di Sydney, dengan pihak berwenang memvaksinasi warga negara itu dengan cepat.

Sektor pertambangan kehilangan hampir 1,0 persen karena harga tembaga mencapai level terendah dalam lima bulan. Penambang global Rio Tinto dan BHP Group masing-masing melemah 0,3 persen dan 1,0 persen.

Saham-saham terkait emas Australia turun paling banyak, kehilangan 2,5 persen mencapai level terendah sejak 27 Agustus, dengan Dacian Gold Ltd merosot 4,4 persen menjadi pecundang teratas di sub-indeks.

Diikuti oleh indeks sektor energi yang melemah 0,9 persen, dengan penambang batu bara Whitehaven Coal Ltd sebagai yang berkinerja terburuk.

Saham-saham perbankan adalah satu-satunya sektor di wilayah positif karena mereka menambahkan 0,5 persen, menandai level tertinggi dalam tiga minggu.

Sub-indeks diangkat oleh Macquarie Group Ltd, yang mencapai rekor tertinggi meskipun memperkirakan hasil paruh pertama "sedikit" lebih rendah, dibandingkan dengan paruh kedua tahun fiskal 2021.

Namun, bank "Empat Besar" diperdagangkan di zona merah.

Sementara itu, indeks acuan NZX 50 Selandia Baru berkurang 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 13.262,66 poin.

Perusahaan susu Synlait Milk menjadi pecundang teratas di bursa setelah mengumumkan sedang membahas proposal untuk memotong jumlah karyawan sebesar 15 persen dengan staf dan perwakilan serikat pekerja.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021