Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menggelar KPR BCA Online Expo mulai 9 September sampai 10 Oktober 2021 dengan menggandeng lebih dari 300 proyek perumahan dan apartemen, 170 kantor agen properti, dan peritel furnitur.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan KPR BCA online Expo dapat diakses melalui bca.id/kprexpo untuk mendorong penyaluran kredit, terutama sektor properti, yang dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional

"Di tengah situasi pandemi COVID-19 dan kebijakan PPKM saat ini, kami terus aktif dalam membangun inovasi, salah satunya dalam menawarkan program menarik KPR bagi nasabah melalui gelaran KPR BCA Online Expo," kata Jahja dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Kali ini, KPR BCA Online Expo menawarkan beragam pilihan suku bunga yang ringan dan fleksibel, salah satunya suku bunga fixed 3 tahun sebesar 4,5 persen untuk rumah baru dan rumah second.

Nasabah juga berkesempatan mendapatkan diskon harga rumah dan furnitur dari developer serta peritel furnitur rekanan BCA yang berpartisipasi dalam gelaran ini.

Baca juga: BCA: Penyaluran KPR melalui pengembang meningkat 30 persen

Masyarakat yang tertarik dengan penawaran KPR dalam gelaran tersebut dapat mengajukan formulir melalui rumahsaya.bca.co.id. Jahja menekankan bahwa BCA akan memberikan penjelasan yang memadai secara langsung kepada nasabah yang ingin mengetahui lebih banyak terkait KPR BCA yang menarik minatnya.

"Kalau ada kesulitan, seluruh rekanan BCA dan kantor cabang siap membantu. Tahun lalu hanya 30 sampai 40 persen pengunjung expo yang bisa menyelesaikan pemilihan KPR BCA-nya sendiri, sisanya dikawal dan diarahkan kepada pilihan-pilihan terbaik," kata Jahja.

Ia menambahkan BCA senantiasa berkomitmen mendukung perekonomian nasional, salah satunya dengan menyalurkan kredit secara prudent dan tetap mengkaji peluang serta mempertimbangkan prinsip kehati-hatian.

"Kami juga bersyukur bahwa pemerintah telah memberikan beberapa kebijakan yang diberikan sebagai stimulus di sektor properti, antara lain menjaga tingkat suku bunga acuan kredit yang rendah, relaksasi loan to value (LTV) dan termin pencairan developer, serta relaksasi PPN (Pajak Pertambahan Nilai) ditanggung pemerintah. Kami berharap penyaluran KPR BCA tahun ini akan terus meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya," tutup Jahja.

Baca juga: Presdir BCA tak ingin BCA Digital buru-buru IPO

Baca juga: BCA raup laba bersih semester I 2021 Rp14,45 triliun


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021