Demand terhadap minyak dunia sangat tinggi di 2021 dibanding 2020 dan tercermin di pergerakan harga yang cukup kuat dalam beberapa bulan terakhir yang kami di Kemenkeu dan Kementerian ESDM ikuti bersama
Jakarta (ANTARA) - Badan Anggaran DPR dan pemerintah menyepakati asumsi harga minyak mentah (Indonesian Crude Price/ICP) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 sebesar 63 dolar AS per barel.

“Saya minta persetujuan ICP atau harga minyak mentah 63 dolar AS per barel. Setuju?” kata Ketua Banggar DPR Said Abdullah yang disahut pernyataan setuju dari anggota dewan dan pemerintah dalam rapat Banggar DPR RI di Jakarta, Kamis.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan bahwa asumsi harga minyak mentah Indonesia tersebut cukup realistis dan dapat digunakan secara prudent untuk menyusun postur APBN 2022.

Demand terhadap minyak dunia sangat tinggi di 2021 dibanding 2020 dan tercermin di pergerakan harga yang cukup kuat dalam beberapa bulan terakhir yang kami di Kemenkeu dan Kementerian ESDM ikuti bersama,” katanya.

Asumsi ICP dalam APBN 2022 lebih tinggi dibandingkan pada APBN 2021 yang sebesar 45 dolar AS per barel. Febrio mengatakan pada 2021 harga minyak diproyeksikan rendah karena pada tahun 2020 mobilitas masyarakat menurun termasuk aktivitas perekonomian akibat penyebaran COVID-19, sehingga harga minyak ikut turun.

Febrio mengatakan akan terus memantau pertumbuhan ekonomi global pada 2021 dan 2022 mendatang, serta pergerakan harga komoditas lain yang berdampingan dengan pergerakan minyak mentah.

Di samping menyepakati asumsi ICP,  Banggar DPR dan pemerintah juga menyepakati lifting minyak bumi sebesar 703 ribu barel per hari dan lifting gas bumi 1,03 juta barel setara minyak per hari.

Banggar DPR dan pemerintah pun menyepakati subsidi jenis BBM tertentu sebesar Rp11.294,5 miliar dalam APBN 2022, subsidi LPG tabung 3 kilogram sebesar Rp66.245,6 miliar, dan subsidi listrik Rp56.479,9 miliar.

Baca juga: OPEC+ prediksi pasar minyak lebih ketat hingga Mei 2022
Baca juga: OPEC+ pangkas produksi, ICP Juni naik 11,01 dolar per barel
Baca juga: OPEC+ ingin pertahankan harga minyak pada 65-75 dolar AS per barel


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021