Jakarta (ANTARA) - PT Buka Mitra Indonesia melalui Mitra Bukalapak optimis dapat menggaet hingga 10 juta mitra pada akhir tahun ini, melihat pertumbuhan yang menunjukkan tren positif.

"Pertanyaan apakah bisa tembus 10 juta? Semoga. Saya rasa track kita sekarang is tracking that way, jadi saya lumayan confident bisa menembus angka-angka tersebut," ujar Chief Executive Officer Buka Mitra Indonesia dalam acara virtual, Kamis.

Howard mengatakan hingga akhir Juni 2021, jumlah Mitra Bukalapak berjumlah 8,7 juta, terdiri dari warung dan agen individu yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan pada akhir 2020 yang berjumlah 7 juta mitra.

Dalam kesempatan itu, Howard juga mengklaim bahwa Mitra Bukalapak saat ini telah memimpin pasar online to offline (O2O) Tanah Air.

Merujuk riset Nielsen pada Juni 2021, diketahui bahwa penetrasi pasar O2O di Indonesia baru sebesar 14,8 persen. Adapun Mitra Bukalapak memimpin pasar tersebut karena telah melakukan penetrasi sebesar 42 persen.

"Dari 15 persen ini, Mitra Bukalapak memiliki penetrasi yang paling tinggi yaitu 42 persen," ucap Howard.

Howard menambahkan bahwa saat ini jangkauan terbesar Mitra Bukalapak masih terpusat di Pulau Jawa. Namun, sejak awal tahun lalu, pihaknya telah mulai menjangkau pulau-pulau lainnya dalam rangka menggaet lebih banyak mitra.

"Adapun mengenai strategi ke luar Jawa sebetulnya strategi kita tidak selalu sama jadi kita menyesuaikan dengan kondisi lapangannya, jadi strategi kita tidak selalu monoton," ujar Howard.


Baca juga: Wamen BUMN ingin valuasi PaDI UMKM lebih tinggi dari Bukalapak

Baca juga: NumpangLapak sediakan wadah promosi UMKM

Baca juga: CEO Bukalapak: Kami akan fokus di luar lima kota besar di Indonesia

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021