Kairo (ANTARA News) - Pihak berwenang Mesir, Selasa, memperingatkan warganya untuk mewaspadai hujan debu badai pasir dalam beberapa hari mendatang.

"Cuaca buruk yang menimbulkan hujan debu padang pasir akan melanda beberapa wilayah Mesir mulai Rabu," kata Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nasional Mesir, Mohamed Essa.

Hujan debu biasanya membuat repot warga ibu kota Mesir, Kairo, karena mereka dipaksa harus membenahi kembali rumah karena di dalam rumah penuh debu.

Selain hujan debu, hempasan angin dingin juga akan menghantam sebagian besar wilayah utara dan selatan negara itu mulai Selasa malam, kata Essa kepada wartawan.

"Selama tiga hari berturut-turut, hembusan angin dingin akan melanda sebagian besar wilayah dan mencapai puncaknya pada Kamis dan suhu udara sekitar delapan derajat Celsius," kata kepala lembaga pemantau cuaca tersebut.

Cuaca akan mulai kembali normal pada Jumat petang, katanya.

Saat hujan debu, kota Kairo tak luput tertutup debu, sehingga siang hari pun mobil harus menyalakan lampu akibat terhambatnya jarak pandang.

Hujan debu biasa terjadi di negeri Piramida itu pada setiap pergantian musim.

Di Mesir terdapat empat musim, yaitu musim dingin pada Desember-Februari, musim semi Maret-Mei, dan musim panas Juni-Agustus, musim gugur September-November.

Meskipun terdapat musim dingin, namun tidak ada hujan salju, hanya sesekali turun salju tipis di Mesir bagian utara.

Sementara itu, dalam dua pekan terakhir hujan lebat melanda wilayah selatan dan utara Semenanjung Sinai sehingga menimbulkan banjir di daerah itu.

Lebih dari 100 warga di Semenanjung Sinai, yang pernah diduduki Israel pada 1967 itu, kehilangan tempat tinggal akibat terhempas banjir tersebut.

Pekan lalu juga angin topan melanda wilayah timur dan utara Mesir sehingga memaksa 10 pelabuhan di Laut Merah dan Laut Tengah, Mesir, ditutup dua hari pada pekan silam.(*)
M043/C003

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010