Jakarta (ANTARA) - Pemerintah berupaya melakukan optimalisasi produktivitas ekonomi digital agar pertumbuhan menjadi 124 miliar dolar Amerika Serikat pada 2025 mendatang, demikian Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Melalui optimalisasi produktivitas yang didorong oleh transformasi digital, PDB nasional diperkirakan dapat meningkat sebesar 1 persen pada tahun 2024. Sedangkan nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 juga diprediksi akan tumbuh hingga 23 persen, yakni sekitar 124 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.781 triliun," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate, saat rapat kerja bersama Komite I Dewan Perwakilan Daerah, dikutip Rabu.

Valuasi ekonomi digital Indonesia mencapai 44 miliar dolar AS tahun lalu, berkontribusi sekitar 4 persen terhadap Produk Domestik Bruto. Ekonomi digital Indonesia menyumbang hampir 42 persen terhadap nilai total ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara.

Kontribusi yang besar ini didorong kekuatan demografis digital Indonesia yang pada Januari 2021 mencapai 202,6 juta orang atau 73,7 persen dari total populasi.

"Kita yakini yang menjadi salah satu faktor pendorong bagi geliat positif pertumbuhan ekonomi nasional pada masa-masa yang akan datang," kata Johnny.

Dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan 2020-2025 mencapai 23 persen, valuasi ekonomi digital Indonesia diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai Rp4.531 triliun pada 2030.

"Laju pertumbuhan majemuk tahunan itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan valuasi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Terlebih lagi, potret peluang digital tersebut tampak dari figur pertumbuhan sektor Informatika dan komunikasi yang terus unggul dan menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi," kata Johnny.

Agenda percepatan transformasi digital menjadi semakin penting, tidak hanya untuk mendorong pemulihan ekonomi, namun, juga pemuliah aktivitas kehidupan masyarakat, yang sudah berpindah dari ruang fisik ke ruang digital.

Mengutip laporan ASEAN Development Bank 2021, peningkatan adopsi teknologi digital di kawasan Asia Pasifik dari sisi ekonomi bisa menghasilkan dividen ekonomi sebesar 8,6 triliun dolar AS pada 2025.

Selain itu, adopsi teknologi digital juga bisa menciptakan 65 juta lapangan pekerjaan baru setiap tahun di seluruh dunia.

"Transformasi ini menunjukkan besarnya potensi ekonomi digital sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi utama, termasuk di Indonesia," kata Johnny.

Kominfo mendorong implementasi lima langkah untuk mempercepat transformasi digital nasional, pertama berupa percepatan perluasan akses, peningkatan infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet.

Kedua, mempersiapkan peta jalan transformasi digital untuk setiap sektor strategis. Ketiga, mempercepat integrasi Pusat Data Nasional. Keempat, menyiapkan talenta digital. Terakhir, regulasi atau skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital.

Kelima langkah tersebut diterapkan pada empat sektor strategis yang tersedia dalam Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024, yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital, demikian siaran pers dikutip Rabu.


Baca juga: BI: 10,4 juta "merchant" gunakan QRIS hingga pertengahan September

Baca juga: Mendag: Ekonomi digital kikis kesenjangan sosial

Baca juga: TIK disebut sebagai sektor yang paling cepat pulih di tengah pandemi

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021