Risiko kembali melonjaknya kasus COVID-19 masih ada dan bisa terjadi kapan saja
Jakarta (ANTARA) - Tim Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memprediksi penjualan sepeda motor tumbuh 30,8 persen menjadi 4,8 juta unit pada 2021, dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 14,5 persen, karena berlanjutnya pemulihan ekonomi setelah kasus COVID-19 terus menurun.

Meski demikian, Kepala Ahli Ekonomi (Chief Economist) Bank Mandiri Andry Asmoro dalam kajian tim ekonominya yang diterima di Jakarta, Rabu, menyampaikan risiko kembali melonjaknya kasus COVID-19 masih ada dan bisa terjadi kapan saja.

Jika kasus harian COVID-19 kembali meningkat, maka akan mengganggu keyakinan konsumen, yang pada akhirnya menahan belanja masyarakat termasuk sepeda motor.

"Kenaikan kasus harian COVID-19 bisa mengakibatkan penurunan aktivitas ekonomi akibat restriksi mobilitas. Selanjutnya, consumer confidence bisa melemah," ujarnya.

Sementara itu, mengutip data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor domestik pada Agustus 2021 tumbuh 24,8 persen (mom) sebanyak 470,1 ribu unit.

Andry melihat peningkatan pada Agustus ini merupakan dampak dari permintaan yang tertahan (pent-up demand) karena pada Juli 2021 pemerintah menerapkan PPKM darurat untuk menekan laju penularan COVID-19.

"Aktivitas ekonomi pada bulan Agustus juga relatif lebih baik dibandingkan bulan Juli terutama karena kasus harian COVID-19 sudah menurun dan mobilitas masyarakat sudah mulai meningkat," ujarnya.

Adapun, berdasarkan jenisnya, sepeda motor jenis skuter matik menguasai penjualan motor domestik dengan pangsa pasar 87,3 persen terhadap total penjualan periode Januari-Agustus 2021. Penjualan jenis skuter matik tersebut mencapai 2,9 juta unit.

Sedangkan, penjualan motor bebek mencapai 216,3 ribu unit dengan pangsa pasar 6,56 persen dan motor sport sebanyak 203,1 ribu unit dengan pangsa pasar 6,16 persen.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021