Saat ini Kemenhub tengah memformulasikan upaya yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi hambatan distribusi logistik untuk kegiatan ekspor...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak seluruh pemangku kepentingan pelayaran nasional bersinergi untuk mengatasi hambatan ekspor barang ke luar negeri yang terjadi semenjak pandemi COVID- 19.

“Saat ini Kemenhub tengah memformulasikan upaya yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi hambatan distribusi logistik untuk kegiatan ekspor. Salah satunya melalui pembentukan program Indonesian Shipping Enterprises Alliance (Indonesian SEA),” kata Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Senin.

Budi Karya menjelaskan, program Indonesian Shipping Enterprises Alliance merupakan salah satu upaya pemberdayaan pelayaran nasional, dengan membentuk sebuah aliansi perusahaan pelayaran nasional, yang bertujuan agar perusahaan pelayaran nasional turut mengangkut kargo untuk pangsa pasar luar negeri atau ekspor yang selama ini lebih banyak dilakukan oleh armada asing.

Baca juga: GPEI ungkap kelangkaan kontainer masih terjadi dan hambat jalur ekspor

Ia mengungkapkan, dibutuhkan berbagai langkah kongkret dan sinergi yang baik antara Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan pelayaran nasional untuk memastikan pelayanan distribusi ekspor barang tidak terhambat.

“hambatan distribusi logistik untuk kegiatan ekspor, khususnya yang terjadi semenjak pandemi COVID-19, disebabkan beberapa hal yaitu kelangkaan kontainer, melambungnya ocean freight, serta tidak tersedianya ruang muat di atas kapal. Untuk itu, kami ingin mengurangi ketergantungan pada operator internasional,” jelasnya.

Menhub mengatakan, Kemenhub juga mengembangkan media komunikasi digital bernama SEACOMM Shipping Enterprises Alliance Communication Media.

Baca juga: Pengusaha sarang burung walet adukan hambatan ekspor ke KSP

SEACOMM merupakan platform bagi perusahaan pelayaran (penyedia ruang muat kapal) dan eksportir (pemilik barang) yang dapat digunakan untuk bertukar informasi terkait ketersediaan ruang muat, kuantitas dan jenis produk ekspor, asal produk ekspor, dan pengusaha ekspor.

Sistem ini akan diintegrasikan di dalam sistem induk yang ada pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang dapat diakses melalui aplikasi berbasis web.

Ia menambahkan, pembentukan Indonesian SEA dan SEACOMM ini selaras dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo melalui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional yang bertujuan meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

“Diharapkan dengan upaya sinergi ini dapat menjamin ketersediaan pasokan produk Indonesia di luar negeri dan dapat melancarkan kembali ekspor impor sehingga kegiatan perekonomian, khususnya UMKM dapat kembali bergerak,” pungkasnya.

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021