Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga gratis hanya akan diberikan kepada Penerima Bantuan Iuran (PBI) sedangkan sisanya berbayar.

“Apakah itu 50 atau 60 persen (vaksin booster gratis) ini akan terus didorong sedangkan sisanya nanti akan didorong melalui vaksin berbayar,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers terkait Hasil Ratas PPKM secara daring, di Jakarta, Senin.

Menko menjelaskan Presiden Jokowi memberikan arahan agar pembahasan rencana vaksinasi booster bisa diselesaikan dalam minggu depan. Vaksin booster yang ditanggung PBI atau APBN diberikan kepada 87,4 juta jiwa dengan kebutuhan 97,1 dosis.

Sedangkan untuk usia 11 dan 12 tahun akan diberikan kepada 4,4 juta jiwa dengan kebutuhan 9,9 juta dosis vaksin. Mengenai mekanisme dan harga vaksin berbayar, lanjutnya, akan diatur kembali dalam waktu dekat.

“Dari segi harga vaksin dan yang lain akan dimatangkan kembali, ini diperkirakan untuk 93,7 juta jiwa,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga juga menyampaikan perkembangan terbaru mengenai vaksinasi di ajang olahraga yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua dan World Superbike di Mandalika.

Ia menjelaskan vaksinasi di wilayah penyelenggaraan PON yakni Kabupaten Jayapura telah mencapai 57 persen, Kerom 53 persen, Merauke 67 persen, Mimika 60,4 persen dan Kota Jayapura sebanyak 64,1 persen.

Sementara untuk lokasi penyelenggaraan World Superbike, yakni Mataram 78 persen, Lombok Tengah 49 persern, Lombok Utara 31 persen, Lombok Barat 19 persen, serta Lombok Timue 19,76 persen.

“Nah ini terus akan terus didorong sehingga seluruhnya di atas 60% sesuai dengan arahan Bapak Presiden,” katanya.


Baca juga: Anggota DPR RI kritik penggunaan booster vaksin untuk pejabat

Baca juga: Kadin: Sektor swasta dapat dirangkul untuk tangani vaksin penguat

Baca juga: Bamsoet: Kawal pendistribusian vaksin Moderna antisipasi penyimpangan

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021