Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemerintah pusat mempercepat penyediaan kode respons cepat (quick response/QR Code) PeduliLindungi bagi 75 perusahaan ekspor di wilayahnya.

"Saya meminta tolong untuk percepatan penurunan 'QR code' (PeduliLindungi) bagi 75 perusahaan di DIY, agar kegiatan ekspor dapat terlaksana," kata Sultan HB X saat Rakor Evaluasi Penggunaan PeduliLindungi di Sektor Indutsri DIY seperti dikutip dari laman resmi Pemda DIY di Yogyakarta, Senin.

Gubernur DIY hadir pada Rakor yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarvest) Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual didampingi Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji serta jajaran Kepala OPD DIY terkait.

Menurut Sultan, penyediaan kode QR ini dirasa penting mengingat perusahaan ekspor DIY memiliki sumbangsih besar bagi peningkatan persentase ekspor di DIY yang kini mencapai 153 persen.

Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi dapat diakses di aplikasi lain pada Oktober "'Eman-eman' (disayangkan) kalau kegiatan ekspor di DIY terhambat mengingat kegiatan ekspor menjadi peran utama untuk perekonomian," ucap dia.

Pemda DIY, kata Sultan, ingin mempertahankan kegiatan ekspor di DIY seiring pertumbuhan ekonomi DIY yang telah mencapai lebih dari rata-rata nasional.

Kegiatan pariwisata di DIY, menurut Sultan, saat ini cukup tinggi meski sudah diberikan peraturan-peraturan dari Pemda DIY.

Secara daring, Menkomarvest Luhut berpesan kepada Kementerian Perindustrian meningkatkan persentase pengguna PeduliLindungi di sektor industri sehingga lebih dari 40 persen.

Baca juga: Ketua DPR: Penting sediakan opsi lain di luar aplikasi PeduliLindungi Oleh karenanya, ia juga meminta Kementerian Kesehatan segera menindaklanjuti permintaan Sri Sultan mengingat ekspor akan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan selain 75 perusahaan yang diusukan Pemda DIY tersebut, ternyata justru ada 93 perusahaan di DIY yang telah diusulkan oleh Kementerian Perindustrian kepada Kementerian Kesehatan terkait akses PeduliLindungi.

"Yang diambil sampel oleh Gubernur DIY adalah penggunaan PeduliLindungi di sektor industri DIY. Kalau tadi kita lihat dari presentasi dari Kementerian Perindustrian tadi, malah ada 93 perusahaan di DIY yang telah diusulkan ke Kementerian Kesehatan," kata dia.

Mengenai beberapa perusahaan yang belum diusulkan oleh DIY namun telah diusulkan oleh kementerian, Aji menilai kementerian kemungkinan memiliki persepsi sendiri. "Atau itu merupakan usulan langsung dari perusahaan yang ada di DIY," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021