Melalui Program Kejar, Satu Rekening Satu Pelajar, kami menargetkan pada 2021 ini sebanyak 70 persen dari total pelajar Indonesia telah memiliki rekening tabungan, dan menjadi 80 persen tahun depan.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara mengatakan jumlah rekening Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) telah mencapai 63 persen dari total pelajar.

Menurutnya, OJK membuat Program Kejar untuk mendorong inklusi keuangan bagi pelajar Indonesia.

“Melalui Program Kejar, Satu Rekening Satu Pelajar, kami menargetkan pada 2021 ini sebanyak 70 persen dari total pelajar Indonesia telah memiliki rekening tabungan, dan menjadi 80 persen tahun depan,” kata Tirta dalam media briefing secara daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Baca juga: OJK terus tingkatkan literasi keuangan dan digital UMKM

Ia mengatakan bahwa saat ini rekening Program Kejar sudah mencapai 42 juta atau 63 persen dari total pelajar di Indonesia. Nilai uang di rekening Kejar telah mencapai Rp26,3 triliun.

OJK pun menggandeng perbankan untuk meningkatkan inklusi keuangan para pelajar. Menurut Tirta, OJK meminta perbankan merekrut sekolah-sekolah menjadi agen layanan keuangan tanpa kantor.

“Jadi bank tidak perlu sering-sering datang ke sekolah. Kalau sekolah menjadi agen, bisa lebih mudah,” katanya.

Baca juga: BI: Pertumbuhan dana pihak ketiga melambat pada Agustus 2021

Menurutnya, sekolah bisa membantu pelajar yang biasanya diminta menabung dengan buku tabungan untuk membuka rekening di perbankan. Dengan ini, diharapkan target 70 persen dari total pelajar memiliki tabungan di bank dapat dicapai.

Program khusus untuk pelajar ini juga diharapkan dapat turut meningkatkan nilai inklusi keuangan di Indonesia hingga mencapai 90 persen pada 2024 mendatang.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021