Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan sektor ekonomi kreatif tetap berpotensi untuk tumbuh dan berkembang meski di tengah pandemi COVID-19. Sandiaga mengatakan, jumlah kontraksi ekonomi kreatif tidak sedalam ekonomi lain.

Adapun beberapa sektor yang memiliki peluang untuk terus berkembang di tengah pandemi adalah kuliner, fashion , game hingga griya.

"Minus 2,5 persen dan ekspor minus 13 persen,berarti ada peluang untuk sektor andalan seperti kuliner, kriya, fashion, dan sektor prioritas seperti game dan aplikasi untuk tumbuh berkembang menciptakan peluang untuk anak muda," kata Sandiaga Uno dalam webinar, Jumat.

Di samping itu, peluang usaha di ekonomi kreatif sangat beragam di mana lapangan kerja yang tercipta lebih dari 20 juta. Ini menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai penyumbang lapangan kerja terbesar di Indonesia, katanya.

Sandiaga menegaskan potensi pasar ekonomi digital di Indonesia besar, di mana total 175 juta pengguna internet didominasi anak muda.

Dia menyebut, pertumbuhan nilai e-commerce diperkirakan mencapai 53 miliar dolar AS pada 2025. Oleh karena itu, diperlukan konsolidasi dan kolaborasi pentahelix dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas dan media massa dalam strategi pengembangan ekonomi kreatif.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Neil Al Himam, menambahkan ekonomi digital memang sedang menjadi primadona. Indonesia memiliki perusahaan rintisan yang jadi unicorn yang punya valuasi di atas 1 miliar dolar Amerika Serikat, bahkan decacorn yakni valuasi minimal 10 miliar dolar AS. Platform digital dan perusahaan rintisan tersebut mulai mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini di mana berbagai kebutuhan bisa didapatkan secara praktis.

"Semua on demand, bisa diminta lewat gadget, semua sekarang lewat situ," kata Neil.

Neil menambahkan, dunia ekonomi kreatif memberikan peluang untuk generasi muda yang ingin mencari pekerjaan maupun membuka lapangan usaha di bidang tersebut.

"Kita perlu banyak sekali talenta terutama untuk ekonomi digital dan kreatif yang bisa mengembangkan produk kreatif unggulan," kata dia.

Baca juga: Subsektor game naik daun, pemerintah fokus pengembangan game lokal

Baca juga: Lima pembeda "Squid Game" dengan tontonan "survival" lain

Baca juga: Alchemy Stars Bahasa Indonesia resmi dirilis, raup 500 ribu pendaftar

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021