Selama ada Ansor setidaknya gerakan-gerakan intoleran dan radikal bisa diminimalisir
Belitung, Babel (ANTARA) - Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menutup kegiatan Madrasah Moderasi Beragama (MBB) Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Hotel Santika, Sijuk, Belitung, Sabtu.

"Moderasi beragama harus sejalan dengan napas perubahan agar lebih baik ke depannya" kata Menang Yaqut Qoumas di Sijuk, Belitung, Sabtu.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yaqut mengajak para kader Ansor di Bangka Belitung untuk tetap berada di garda terdepan dalam pembangunan bangsa, terutama jika negara Indonesia menghadapi ancaman.

Baca juga: Menag: Nilai-nilai Pancasila sebagai kunci moderasi beragama

"Sebagaimana mereka yang telah mengikuti kaderisasi sejak awal maka ketika negara dalam ancaman kader Ansor harus berada di garda terdepan," ujarnya.

Ia juga mengapresiasi pelaksanaan kegiatan moderasi beragama di Bangka Belitung yang sudah berjalan dengan baik.

Disamping itu, lanjut dia, kerukunan antarumat beragama di Bangka Belitung juga terjaga dengan baik sehingga potensi terjadinya konflik atas nama agama jarang terjadi.

"Selama ada Ansor setidaknya gerakan-gerakan intoleran dan radikal bisa diminimalisir," katanya.

Baca juga: Kemenag rilis buku pedoman penguatan moderasi beragama
Baca juga: Mahasiswa PTKI didorong Wamenag jadi agen moderasi beragama

Pewarta: Kasmono
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021