Jayapura (ANTARA) - Bangkit dan menang bersama menuju masa depan, demikain pesan yang tertangkap dalam upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Jayapura, Sabtu malam 2 Oktober tadi.

Aneka pertunjukkan seni budaya yang bernuansa dinamis tersaji di stadion yang juga disebut Stadion Utama Papua Bangkit dan Stadion Harapan itu.

Di hadapan sekitar delapan ribu atau 20 persen dari kapasitas penuh stadion, tarian tradisional bertuliskan "Selamat Datang Papua" membuka awal rangkaian pertunjukan.

Satu per satu kontingen dari 34 provinsi di Indonesia hadir di dalam stadion. Walau hanya diikuti 20 orang maksimal untuk setiap kontingen dalam upacara pembukaan itu, keceriaan dan kemeriahan khas PON tidak luntur lantaran penerapan protokol kesehatan COVID-19.

Kontingen muncul berdasarkan urutan abjad yang dimulai dari Aceh, Banten, Bengkulu, sampai seterusnya. Sedangkan kontingen tuan rumah Papua hadir terakhir di stadion yang selesai Mei 2019 itu.

Suguhan tarian adat kembali hadir dan menjadi daya tarik di antara penampilan sejumlah selebritas yang memeriahkan pembukaan PON pertama di Papua itu.

Tarian dari lima wilayah adat di Papua dalam pembukaan itu mencerminkan keberagaman Papua sebagai rumah dari ratusan suku yang mempunyai seni dan budaya berbeda.

Lima wilayah adat yang ditunjukkan dalam tarian itu adalah adat Tabi Manta, adat Saereri, adat La Pago, adat Mee Pago, dan adat Anim Ha.

Walau memiliki beragam wilayah adat, PON menjadi ajang persatuan dalam kompetisi guna menang bersama menuju masa depan.

Baca juga: Menikmati pesona Pantai Holtekamp Papua di kala malam

Menang bersama

Pesan itu yang disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutannya. "Hari ini dengan penuh harapan, saya mengajak sahabat-sahabat semua, PON XX Papua 2021 ini adalah simbol kemenangan, simbol kemenangan kita bersama. Selamat datang, selamat bertanding. Torang Bisa!".

PON XX, lanjut Lukas, akan menunjukkan kepada sahabat-sahabat di seluruh penjuru Nusantara jika Papua akan senantiasa menjadi bagian  Indonesia.

"Kami masyarakat Papua akan senantiasa menjadi bagian tidak terpisahkan dari Bumi Indonesia karena Merah Putih selalu terpatri dalam hati dan jiwa kami," kata Lukas.

Pernyataan menang bersama itu terpadu dalam tema upacara pembukaan yaitu Papua bangkit menuju masa depan dengan uraian pertunjukan Papua masa dulu, masa kini, hingga masa yang akan datang.

Tema pembukaan PON Papua itu sekaligus menjadi momentum bagi anak-anak muda Bumi Cenderawasih untuk bangkit dan berprestasi dalam berbagai bidang kehidupan.

Konsep menang bersama, bangkit, dan menuju masa depan itu juga dapat diambil dari pernyataan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di Stadion Papua Bangkit itu.

“Pekan olahraga ini menggambarkan kemajuan Papua, menunjukkan kesiapan infrastruktur di tanah Papua, dan kesiapan masyarakat Papua dalam menyelenggarakan acara besar untuk berprestasi di kancah nasional dan internasional,” kata Presiden Jokowi saat membuka PON Papua di Stadion Lukas Enembe di Kabupaten Jayapura itu.

PON, kata Presiden, memiliki makna besar bagi seluruh masyarakat Indonesia. PON adalah panggung persatuan, panggung kebersamaan, panggung persaudaraan, panggung kesetaraan, dan panggung keadilan untuk maju dan sejahtera bersama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga: Lagu "Torang Bisa" oleh Vien Mangku tutup pembukaan PON Papua
 

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021