yang ditandatangani Anies pada 2019 itu, hanya untuk berterimakasih dan memastikan bahwa Jakarta tergabung dalam 54 kota yang melakukan kampanye anti-rokok
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membenarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersurat ke Michael R Bloomberg pemilik Filantropi Bloomberg namun bukan untuk minta dana melainkan usulan kerja sama kampanye anti rokok.

Menurut Riza, surat yang ditandatangani Anies pada 2019 itu, hanya untuk berterimakasih dan memastikan bahwa Jakarta tergabung dalam 54 kota yang melakukan kampanye anti-rokok bersama Bloomberg Philanthropies.

Baca juga: Komunitas dorong DKI segera tuntaskan Perda Kawasan Tanpa Rokok

"Ya ada suratnya, pak Anies mengatakan berkat Bloomberg Philanthropies, Jakarta telah bergabung dalam kemitraan kota sehat dengan 54 kota lainnya tahun 2017. Enggak ada permintaan dana di sini, enggak ada. Ini justru komitmen kita sebagai kota kolaborasi ingin memastikan Jakarta bergabung dengan kota-kota dunia lainnya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin.

Surat yang disebutkan Riza sendiri, sama seperti surat yang diunggah di akun Twitter @rokok_indonesia yang menyebutkan Anies senang bisa bergabung dengan program Bloomberg Philanthropies untuk menjadi kota yang mengampanyekan anti-rokok.

Baca juga: Komisi A DPRD harap Sergub 8/2021 bangkitkan kesadaran bahayanya rokok

Sebelumnya, beredar surat Anies yang ditulis menggunakan bahasa Inggris kepada Michael Bloomberg, seorang filantropi yang gencar mengampanyekan anti-rokok.

Dalam surat itu disebutkan, dukungan Bloomberg Philanthropies bisa membuat Jakarta 100 persen bebas dari papan reklame rokok di luar ruangan dan berlanjut menghapus iklan tembakau di dalam ruangan.

Surat tersebut diunggah di akun Twitter @rokok_indonesia dengan narasi kerja sama Anies bersama Bloomberg Philanthropies adalah upaya untuk menggalang dana pada Pemilu 2024 nanti.

Baca juga: Penertiban iklan rokok di swalayan untuk Jakarta bebas rokok

"Balik lagi ke Anies Baswedan, inisiasi bertukar surat dengan komitmen melarang rokok di daerah kekuasaannya ini ya bisa jadi alat tukar politik. Ingat bentar lagi 2024, waktunya cari dana bos," tulis pemilik akun @rokok_indonesia.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021