Ambon (ANTARA) - Kontingen Provinsi Maluku dipastikan hanya meraih dua medali perunggu dari cabang muaythai pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua setelah dua atlet putrinya kalah di babak semifinal.

"Maluku hanya meraih dua perunggu cari cabang muaythai," kata pelatih muaythai Maluku Christine Uktoselja saat dihubungi dari Ambon, Senin.

Dia menyatakan perjuangan atlet Maluku Julia Tomasoa yang turun di kelas 54kg putri itu harus mengakui keunggulan atlet penghuni Pelatnas asal Sulawesi Utara Angellina pada partai semifinal yang berlangsung GOR STT Gidi Sentani Kabupaten Jayapura, Jumat (01/10).

Sedangkan Chintana Divinubun, yang langsung bertanding di semifinal kelas 60kg putri, dipaksa menyerah di ronde pertama oleh Adisty Glaceria Lolaroh asal Jawa Barat.

Baca juga: Angelina Runtukahu menang KO atas atlet Jateng di cabang muaythai 
Baca juga: Lampung tambah medali emas dari cabang olahraga muaythai 


Christine mengakui keenam atlet muaythai Maluku yang diterjunkan di PON Papua sudah tampil optimal, namun mereka harus mengakui keunggulan atlet dar daerah lain.

Hasil yang diraih itu pun diakuinya jauh dari harapan dan target yang dibebankan KONI maupun Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Maluku, yakni satu medali emas.

"Beta (saya) atas nama seluruh atlet memohon maaf kepada seluruh masyarakat Maluku karena hanya mampu mempersembahkan dua medali perunggu bagi Maluku dari ajang terakbar empat tahunan ini," ujar Christine.

Kontingen Maluku di ajang olahraga terakbar di Tanah Air itu menyertakan masing-masing tiga atlet putra dan putri di cabang muaythai.

Keenam atlet tersebut, yakni Yulia Tomasoa (54kg putri), Lionel Violita Kolly (51kg putri), Chintana Difinubun (60kg putri), Melki Maimina (67kg putra), Rolando Bryan Samloy (73kg putra) dan Louren Walun yang turun di kelas waikru putra dan kelas 60kg putra. 

Baca juga: Atlet muaythai Aceh dihadiahi sepeda motor usai raih emas PON Papua 

Baca juga: Devan Febra gagal sumbang emas Kaltim dari muaythai 

Baca juga: Wasit muaythai laga Aceh vs Papua terkena pukulan nyasar atlet 

 

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021