Jakarta (ANTARA) - Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Pekan Olahraga Nasional XX Mayjen TNI (Purn) Suwarno mengatakan bahwa penyelenggaraan PON XX Papua menerapkan sistem bubble secara ketat untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 selama perhelatan itu berlangsung.

"Kami menggunakan sistem bubble. Dia (kontingen) tidak punya peluang untuk bisa jalan-jalan, melihat tempat rekreasi, mencari sesuatu," kata Suwarno dalam webinar bertajuk "Kesiapan PON XX Papua, Terapkan Protokol Kesehatan" yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Lima atlet DKI yang berlaga di PON Papua terpapar COVID-19

Dia menjelaskan bahwa seluruh kontingen harus sudah divaksin COVID-19 di provinsi masing-masing.

Sebelum bertolak ke Papua, mereka menjalani isolasi beberapa hari di provinsi asal. "Ada yang isolasi mandiri, ada yang dikarantina di suatu tempat. Itu KONI yang atur," katanya.

Setibanya di Papua, mereka dijemput menuju lokasi penyambutan dan melaksanakan tes swab antigen.

Baca juga: BNPB: 400 ribu masker terdistribusi di Mimika saat PON Papua

Selama rangkaian PON XX berlangsung, atlet hanya diperkenankan bergerak dari penginapan ke tempat pertandingan dan dari tempat pertandingan kembali ke penginapan.

Di penginapan, para atlet juga dibatasi agar tidak menerima kunjungan dari luar kecuali untuk keperluan atlet yang telah diatur oleh ofisial dan provinsi.

Baca juga: Cakupan vaksinasi di daerah penyelenggara PON XX sudah 60 persen lebih

Suwarno menambahkan, bila atlet mengeluh sakit, akan dilakukan tes swab antigen.

"Bila (hasilnya) reaktif, maka diharuskan swab PCR. Kalau (hasil) positif, akan diisolasi dan dilakukan tracing," katanya.

Baca juga: Polri berangkatkan 100 resimen vaksinator ke PON XX Papua

Kemudian nantinya sebelum kembali ke daerah asal, seluruh kontingen akan menjalani tes swab PCR. "Sebagai syarat naik pesawat dan meyakinkan sampai di rumah masing-masing dalam keadaan sehat," katanya.

Pihaknya pun mengimbau provinsi agar menerapkan karantina terhadap kontingennya masing-masing sebelum memperbolehkan mereka kembali ke rumah.

Baca juga: Pengawas PON Papua ingatkan kapasitas arena maksimal 25 persen

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021