Singapura (ANTARA) - Harga emas beringsut lebih rendah di sesi Asia pada perdagangan Rabu pagi, karena dolar yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS membebani daya tarik logam mulia, dengan para investor fokus pada data penggajian non-pertanian AS yang akan dirilis akhir pekan ini.

Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.758,06 dolar AS per ounce pada pukul 01.08 GMT, sementara emas berjangka AS melemah 0,1 persen menjadi diperdagangkan pada 1.758,40 dolar AS per ounce.

Sementara dolar bertahan mendekati level tertingginya untuk tahun ini, mengurangi daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lain, imbal hasil obligasi AS 10-tahun yang dijadikan acuan merangkak sedikit lebih tinggi.

Data penggajian AS pada Jumat (8/10/2021) diperkirakan menunjukkan 488.000 pekerjaan ditambahkan pada September, dan akan menjadi penting untuk penentuan waktu bagi Federal Reserve (Fed) mengurangi dukungan ekonominya.

Baca juga: Harga emas jatuh 6,7 dolar, tertekan naiknya obligasi dan dolar AS

Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan pada Selasa (5/10/2021) bahwa dia terus yakin kemacetan pasokan yang mendorong sebagian besar kenaikan inflasi baru-baru ini akan mereda. Dia juga mengulangi bahwa bank sentral hampir mulai mengurangi pembelian aset bulanannya.

Emas sering dipandang sebagai lindung nilai inflasi, tetapi pengurangan stimulus bank sentral dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, yang diterjemahkan menjadi peluang kerugian yang lebih tinggi memegang emas yang tidak membayar bunga.

Aktivitas industri jasa AS naik pada September, tetapi pertumbuhannya tertahan oleh kekurangan input yang terus-menerus dan harga-harga tinggi yang dihasilkan, survei Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan pada Selasa (5/10/2021).

Penjualan produk emas Perth Mint (pabrik logam mulia Australia) pada September melonjak sekitar 83 persen ke level tertinggi sejak April, sementara penjualan perak naik hampir 23 persen, mengikuti penurunan harga.

Sementara itu bank sentral Polandia dapat membeli 100 ton emas lagi untuk cadangannya pada 2022, ketua bank sentral negara itu mengatakan pada Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Dolar naik tipis, investor berhati-hati jelang data penggajian AS

Baca juga: Dolar AS menguat di perdagangan Asia, investor fokus data pekerjaan AS

Baca juga: Bitcoin tembus 50.000 dolar AS lagi, permintaan institusional melonjak

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021