Jayapura (ANTARA) - Tim angkat berat DKI Jakarta tetap mengincar medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua meski mereka datang dengan jumlah atlet terbatas karena hanya beranggotakan tiga atlet.

Tiga atlet yang diharapkan meraih medali adalah atlet putri Mella Eka Rahayu di kelas 72kg, Kintan Adelia yang turun di kelas 84kg serta satu orang atlet putra Anshari yang akan turun di kelas 93kg.

"Atlet dan ofisial akan berangkat pada tanggal 7 Oktober. Total rombongan delapan orang," kata Ketua Pengprov Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) DKI Jakarta Kemalsyah Nasution dalam keterangan resminya, Rabu.

"Kami sengaja berangkat lebih cepat. Agar bisa beradaptasi dengan segala sesuatunya di sana. Semoga strategi ini berbuah maksimal," lanjut pria yang juga menjabat sebagai Direktur Pertamina Mandalika, tim balap yang mentas di Moto2 2021.

Baca juga: Anies Baswedan lepas kontingen DKI Jakarta ke PON XX Papua

Kemalsyah menyadari persaingan memperebutkan medali pada cabang olahraga angkat berat di ajang PON Papua bakal ketat. Namun ia menyimpan keyakinan, Mella Eka Rahayu dan kawan-kawan bisa mencuri medali.

"Persiapan atlet kami sudah berlangsung sejak satu tahun lamanya. Kami nilai durasi ini sudah cukup panjang. Diharapkan angkat berat dapat menyumbangkan medali bagi DKI Jakarta," kata Kemalsyah Nasution menegaskan.

Tim angkat berat DKI Jakarta pada PON 2016 Jawa Barat sukses merebut satu medali emas lewat Mella Eka Rahayu pada nomor 72kg. Untuk itu atlet yang kembali di kirim ke PON itu bertekad mempertahankan pencapaian emasnya.

Sesuai dengan jadwal, laga angkat berat PON Papua ini bakal berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih, 11-15 Oktober. Ada 15 emas yang akan diperebutkan atlet dari seluruh Indonesia.

Baca juga: Lifter Angkat Berat Sumut optimistis raih emas di PON Papua
Baca juga: Hardi waspadai atlet angkat berat Jawa Barat di PON Papua
Baca juga: PABSI Kalbar sebut Jatim dan Jabar saingan berat PON XX di Papua

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021