Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur serta PT VALE Indonesia menjalin kerja sama program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) di Kabupaten Luwu Timur.
 

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dijadwalkan digelar di Makasar, Sulawesi Selatan, Jumat (8/10) besok.

  "MoU yang akan ditandatangani itu yakni tentang program PKPM pada pemberdayaan masyarakat desa, perdesaan, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi di wilayah pemberdayaan masyarakat PT Vale Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan," ujar Kepala Biro Humas Erlin Chaerlinatun dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

  Rencananya, lanjut dia, MoU itu akan ditandatangani oleh Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar bersama dengan Gubernur dan Bupati serta pimpinan perusahaan.


Baca juga: Status desa mandiri di Kudus semakin bertambah

Baca juga: Bantul sediakan tempat isolasi mandiri di 36 desa bagi pemudik

  Ia menyampaikan, ruang lingkup kesepakatan itu meliputi pengembangan dan pemberdayaan lembaga ekonomi, kewirausahaan, investasi, promosi, akses pasar, dan akses modal.

  Selain itu, lanjut dia, juga mencakup pengembangan produk unggulan desa, pembinaan kapasitas pelaku program SDM, penguatan dan pembinaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma), Badan Kerjasama Antar Desa, Pengembangan dan Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna Perdesaan hingga memfasilitasi Percepatan Pembangunan Perdesaan.

  Sebelumnya, Mendes PDTT mengapresiasi kemitraan yang terjalin selama empat tahun antara Kemendes PDTT dengan PT Vale Indonesia dalam melakukan pembangunan desa-desa dan Kawasan perdesaan yang merupakan binaan PT Vale Indonesia.

  "Saya mengapresiasi keterlibatan aktif PT Vale Indonesia sebagai sektor swasta, meski berbasis penanaman modal asing namun memiliki kepedulian yang kuat pada pembangunan desa dan kawasan perdesaan, serta pemberdayaan masyarakatnya, terutama pada sekitar lokasi yang terdampak operasional PT Vale Indonesia," katanya.

  Ia mengharapkan, PT Vale Indonesia dapat menggugah dan mengajak perusahaan PMA lain untuk dapat mensinergikan program-program pemberdayaan masyarakatnya agar tidak menjadi program-program sporadis semata.

  Tidak hanya itu, Gus Halim juga berharap program-program pemberdayaan masyarakat bisa menjadi satu program untuk menumbuhkembangkan produk unggulan desa dan kawasan perdesaan, kelembagaan ekonomi BUMDes dan BUMDesma.

Baca juga: Pertamina mengembangkan desa mandiri energi berbasis angin dan surya

Baca juga: IPB University dukung perencanaan pembangunan desa berbasis data

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021