Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah karya musik dan puisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu, yang mewarnai acara peluncuran buku "Pak Presiden Menyanyi" karya Yapi Tambayong alias Remy Silado.

Pementasan karya musik dan puisi SBY bertajuk "Nonton Bareng" itu sendiri disutradai dan juga ditulis oleh Remy Silado, serta menampilkan pemain seperti Renny Djajoesman, Jose Rizal Manua, Ermy Kullit, dan Ria Probo.

Pentas yang berdurasi sekitar satu jam itu menampilkan sebuah keluarga yang terdiri atas Bapak (Jose Rizal Manua), Ibu (Renny Djajoesman), dengan kedua anaknya (Ria Probo dan David Karo-Karo).

Keluarga itu sedang menunggu tokoh Kakek (Remy Silado) yang diharapkan bisa berdoa atas kemenangan timnas Indonesia melawan timnas Malaysia.

Namun, sembari menunggu kakek, sang keluarga itu menonton sebuah program di televisi "raksasa" mengenai sebuah acara lagu yang menampilkan karya SBY.

Sejumlah lagu karya Presiden yang ditampilkan dalam pementasan itu antara lain adalah "Ku Yakin Sampai Di Sana", "Majulah Negeriku", "Untukmu Anak Manis", dan juga "Adakah".

Dalam pementasan itu juga sesekali muncul sentilan dari pemain pentas, misalnya tentang tuduhan pembohong yang dilancarkan oleh sejumlah pihak kepada pemerintah.

Terdapat pula sebuah adegan ketika terdengar teriakan setuju oleh anggota keluarga, tokoh ayah berceletuk, "Setuju! Mirip taman kanak-kanak senayan".

Selain itu, dalam pentas tersebut juga terdapat pembacaan puisi yang dilakukan oleh Guru Besar UI dan penyair Sapardi Djoko Damono, serta Guru Besar Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung dan esais Jakob Sumardjo.

Berdasarkan data dalam buku "Pak Presiden Menyanyi", Presiden Yudhoyono telah memiliki empat album, yaitu "Rinduku Padamu", "Majulah Negeriku", "Evolusi", dan "Kuyakin Sampai Di Sana".

Berbagai lagu dalam album SBY tersebut umumnya dinyanyikan oleh sejumlah penyanyi terkemuka seperti "Kuyakin Sampai Di Sana" dinyanyikan Rio Febrian, dan "Untukmu Anak Manis" dinyanyikan Dewi Yull.(*)

(T.M040/R014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011