Jakarta (ANTARA) - Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji mengingatkan warga DKI Jakarta bersiap menghadapi musim hujan dan potensi banjir dengan tidak mengandalkan sepenuhnya kepada petugas saat musibah itu datang.

Menurut Mulyo, peluang bagi warga dalam menyelamatkan diri semakin besar tanpa harus menunggu kedatangan petugas.

"Jadi tidak bisa 100 persen mengandalkan kami di sini, tetapi kita juga mengandalkan Bapak, Ibu sekalian yang ada di tempat sebagai komunitas," kata Mulyo di Jakarta, Rabu.

Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya) menjelaskan, sistem peringatan dini di komunitas seperti RT/RW harus dipersiapkan oleh warga sebagai bentuk antisipasi.

Warga juga diminta untuk inisiatif melapor kepada petugas jika terjadi kendala pada aliran sungai di wilayah masing-masing. Hal ini merupakan bentuk persiapan awal menghadapi bencana, termasuk rencana mengungsi jika terjadi banjir.

Baca juga: BPBD DKI perkirakan puncak hujan dan potensi rob Januari-Februari 2022
Baca juga: Anies ingatkan keamanan kabel listrik antisipasi dampak hujan


Dalam waktu dekat, Kodam Jaya juga akan memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait penyelamatan diri saat banjir. Dengan begitu, warga diharapkan lebih siap saat bencana tahunan itu datang.

"Mulai mendekati waktunya, mulai Januari dan Februari kita mulai 'all out'. Kita mulai siapkan diri kita, komunikasi kita gencarkan sehingga segala sesuatu sebelum bencana kita lebih baik menangani," kata Mulyo.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan puncak musim hujan dan potensi rob di Ibu Kota diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2021.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) periode September hingga November 2021, terdapat potensi cuaca ekstrem, yakni hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021