Beijing (ANTARA) - Pemerintah kota Shenzhen di provinsi Guangdong secara resmi menjadi pemerintah daerah pertama di China yang menawarkan obligasi yuan offshore di Hong Kong.

Penawaran obligasi itu akan memperluas akses pendanaan bagi pemerintah lokal, mendorong inovasi penerbitan obligasi, dan membuka pasar obligasi pemerintah, kata Wakil Menteri Keuangan China Xu Hongcai dalam seremoni penerbitan obligasi yang digelar secara virtual, Selasa (12/10).

Wakil gubernur bank sentral China (PBOC) Pan Gongsheng dalam acara itu menilai penerbitan obligasi atau surat utang pemerintah kota Shenzhen akan bisa meningkatkan diversifikasi obligasi yuan di pasar internasional sekaligus memperkuat daya saing sektor keuangan.

Pemkot Shenzhen telah menyiapkan obligasi offshore di Hong Kong senilai 5 miliar yuan atau sekitar Rp11 triliun.

Surat utang berjangka 3-5 tahun tersebut akan digunakan untuk berbagai proyek pembangunan di Shenzhen, seperti gedung sekolah menengah atas, rel kereta metro, dan instalasi air bersih.

Obligasi offshore merupakan surat utang yang ditawarkan oleh perusahaan atau instansi pemerintah kepada investor asing di luar negeri.

Penawaran obligasi itu sangat penting karena untuk pertama kalinya pemerintah lokal di China daratan menerbitkan obligasi di Hong Kong dan di luar negeri, demikian Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam seperti dikutip media China.

Baca juga: Hong Kong suspen saham China Evergrande dan unit jasa propertinya
Baca juga: China beberkan 100 contoh "campur tangan" AS di Hong Kong

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021