Pemprov juga masih ada utang sebesar Rp6 miliar.
Balangan (ANTARA) - Pemerintah segera membayar insentif untuk Tenaga Kesehatan atau nakes di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan yang tertunda.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Akhmad Sauki, Kamis, mengatakan tertundanya pembayaran insentif untuk para Nakes ini terkait kelengkapan administrasi.

“Anggaran kita sudah siapkan, tinggal melengkapi syarat administrasi saja,” kata Sauki.

Saat ini, proses melengkapi berkas tengah berjalan dan dalam waktu dekat pembayaran insentif nakes akan segera terealisasi.

Baca juga: Kemenkes sudah salurkan Rp6,4 triliun insentif tenaga kesehatan

Baca juga: Kemenkes minta Pemda patuhi aturan insentif nakes


Kelengkapan administrasi, menurut dia, penting mengingat setiap penggunaan anggaran pemerintah harus lengkap pertanggungjawaban nantinya.

Ia mengaku terus berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, termasuk dengan pihak rumah sakit dan para nakes, karena penggunaan anggaran perlu asas kehati-hatian.

Sementara Kasi Sumber Daya Kesehatan Masyarakat (SDKM) Dinkes Balangan, Arif Rahman Hakim, menambahkan sebelumnya telah membayarkan insentif nakes pada 2020 sebanyak Rp3,3 miliar.

Periode 2021 juga telah dibayarkan insentif sebesar Rp3,7 miliar untuk periode Januari - Juli.

“Masih dalam proses pembayaran periode Agustus-September, dan kini tinggal menunggu instruksi dari badan keuangan,” ujarnya.

Masih menunggak

Sebelumnya, diberitakan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Selatan membeberkan sejumlah daerah di Kalsel yang belum melunasi tunggakan pembayaran insentif tenaga kesehatan (Nakes).

Menurut Kepala Perwakilan BPKP Kalsel Rudy Mahani Harahap, total tunggakan insentif nakes di Kalsel pada 2021 sebesar Rp94 miliar.

Hingga Oktober 2021 yang baru dibayarkan sebesar Rp49 miliar.

"Jadi masih ada tunggakan pada tahun 2021 sebesar Rp39 miliar yang belum dibayarkan," ujar Rudy.

Daerah dengan jumlah tunggakan Nakes terbesar adalah Kota Banjarbaru, yaitu sebesar Rp12 miliar lebih.

Selain Kota Banjarbaru, Rudy juga membeberkan daerah lain yang menunggak pembayaran nakes, termasuk kota Banjarmasin yang masih menunggak sebesar Rp5 miliar.

Tak hanya kabupaten dan kota, Rudy juga mengungkapkan jika Pemprov Kalsel menunggak pembayaran sebesar Rp6 miliar.

"Kemudian juga nakes yang ada di provinsi, seperti di Rumah Sakit Ansari Saleh dan juga Rumah Sakit Ulin juga belum dibayarkan. Pemprov juga masih ada utang sebesar Rp6 miliar," ujarnya.*

Baca juga: Ombudsman: Ironi rumah dinas Rp34 M saat insentif nakes tertunda

Baca juga: Insentif nakes daerah sudah tersalurkan Rp3,796 triliun

Pewarta: Imam Hanafi/ragil darmawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021