ini menjadi keberhasilan kita bersama,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan hingga 2020, Indeks Perlindungan Anak (IPA) dan Indeks Pemenuhan Hak Anak (IPHA) nasional telah mampu mencapai target yang ditetapkan.

Pada 2020, IPA nasional mencapai 66,89, yang mana angka tersebut sudah melebihi target dari 66,34. Demikian juga dengan IPHA pada 2020, mencapai 65,56 dan telah melebihi target dari 64,00.

"Capaian ini menjadi keberhasilan kita bersama, sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan anak,” kata Menteri Bintang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Meskipun pada 2020, Indonesia berhasil melampaui target IPA dan IPHA, namun capaian Indeks Perlindungan Khusus Anak (IPKA) masih belum mencapai target yang ditetapkan, yakni sebesar 73,11, lebih rendah dari target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu 74,46.

Menteri Bintang menuturkan hal itu disebabkan kondisi pandemi COVID-19 yang membuat beberapa indikator, terutama pada anak-anak kelompok rentan mengalami penurunan bahkan memburuk, antara lain meningkatnya pekerja anak, perkawinan anak, dan anak di bawah garis kemiskinan.

Baca juga: Kemen PPPA dan BPS kembangkan IPA dan IPKA perkuat perlindungan anak
Baca juga: Kemen PPPA lakukan sejumlah upaya atasi isu perempuan dan anak


Ia mengatakan capaian IPKA yang belum mencapai target yang ditetapkan, perlu menjadi perhatian khusus bersama.

Melalui data capaian itu, dapat dilakukan pemetaan program dan kebijakan prioritas dalam melindungi anak-anak, khususnya anak-anak rentan yang membutuhkan perlindungan khusus di tengah pandemi COVID-19.

Selain melakukan penghitungan indeks tingkat nasional, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Badan Pusat Statistik (BPS) juga telah menyelesaikan penghitungan capaian dan proyeksi nilai IPA, IPHA, dan IPKA di tingkat provinsi.

Hasil penghitungan menunjukkan sebaran indeks di tingkat provinsi sangat beragam dan beberapa provinsi memiliki capaian masih jauh di bawah angka nasional.

Menteri Bintang mengatakan provinsi-provinsi dengan capaian di bawah rata-rata nasional, tentunya harus bekerja lebih keras untuk bisa memastikan strategi-strategi tepat agar dapat mengejar ketertinggalannya dalam meningkatkan perlindungan anak.

"Perlindungan anak hanya dapat dicapai jika semua pihak antarsektor bekerja keras dan bekerja sama," ujar Menteri Bintang.

Baca juga: BKKBN-Kemen PPPA sebut edukasi perkawinan anak perlu lebih digalakkan
Baca juga: Kak Seto gencarkan perlindungan anak selama pandemi COVID-19
Baca juga: Layanan integratif berbasis keluarga beri perlindungan yatim piatu


 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021