Ekspor ini dilakukan setelah kewajiban pemenuhan dalam negeri telah dilaksanakan
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kaltim sepanjang Januari-September 2021 mencatat volume ekspor sebesar 1,75 juta ton atau 103 persen dari target ekspor pada 2021 sebesar 1,71 juta ton atau naik 101 persen dibandingkan periode sama 2020 sebanyak 1,74 juta ton.

"Aktivitas ekspor merupakan salah satu target Pupuk Kaltim untuk pengembangan pasar secara global melalui pengiriman produk unggulan, seperti urea dan amoniak," kata Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Pasar ekspor urea Pupuk Kaltim mayoritas di negara-negara Asia Tenggara sebesar 67 persen, disusul Asia Selatan, Asia Timur, Australia, Meksiko, Amerika Latin, dan Amerika Serikat. Sedangkan, untuk pasar amoniak didominasi negara-negara Asia seperti Filipina, Vietnam, China, Jepang, Korea Selatan, dan India.

"Potensi pasar global terbilang besar, utamanya kawasan Asia, Amerika dan Eropa yang memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan devisa negara. Ekspor ini dilakukan setelah kewajiban pemenuhan dalam negeri telah dilaksanakan," terang Qomaruzzaman.

Untuk memperlancar aktivitas ekspor, Pupuk Kaltim menerapkan inovasi teknologi berbasis industri 4.0, seperti artificial intelligence (AI) dan metode forecasting sebagai strategi perusahaan dalam mendukung proses produksi, distribusi serta kinerja secara berkesinambungan.

"Pengelolaan dan pengoperasian Terminal Khusus (Tersus) Pupuk Kaltim juga didasari keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, yang mengatur lokasi serta posisi pelabuhan beroperasi," katanya.

Saat ini, Pupuk Kaltim didukung lima dermaga, dengan kapasitas penyimpanan sebesar 315 ribu ton untuk urea bulk storage dan amoniak 92 ribu ton.
 

Terminal khusus

Berbagai langkah pengelolaan pelabuhan berwawasan lingkungan juga dilaksanakan Pupuk Kaltim secara kontinu serta melalui asesmen untuk mengukur tingkat pencapaian implementasi green port di seluruh area Tersus Pupuk Kaltim.

"Pupuk Kaltim juga memiliki port reception facilities untuk pengelolaan limbah sampah dari kapal, serta pohon pelindung tanaman yang dapat mereduksi kebisingan dengan kualitas udara ambient yang sesuai baku mutu," kata Qomaruzzaman.

Strategi penunjang lainnya, Pupuk Kaltim menerapkan aplikasi iPortLog, untuk melakukan monitoring proses pengapalan secara online dan realtime, yang sekaligus mempercepat proses bisnis di pelabuhan.

Pupuk Kaltim telah menyandang predikat National Lighthouse Industry 4.0, sebagai role model implementasi teknologi industri 4.0 bagi industri Tanah Air, sehingga implementasi teknologi dalam mendukung aktivitas ekspor Pupuk Kaltim merupakan hal mutlak yang terus dikembangkan untuk peningkatan daya saing perusahaan.

"Dengan memperkuat inovasi teknologi, secara tidak langsung turut mendorong produktivitas perusahaan dan nilai tambah produk. Hal ini jelas berdampak positif terhadap pencapaian target dan potensi pasar secara nyata," tambah Qomaruzzaman.

Atas kinerja operasional tersebut, Pupuk Kaltim meraih penghargaan Primaniyarta 2021 kategori Eksportir Produk Hi-Tech dari Kementerian Perdagangan RI atas peningkatan kontribusi ekspor perusahaan terhadap produk domestik bruto (PDB), dengan meningkatkan nilai tambah produk melalui penerapan industri berteknologi tinggi.

"Penghargaan Primaniyarta merupakan apresiasi tertinggi pemerintah atas prestasi para eksportir nasional dalam meningkatkan nilai ekspor secara berkesinambungan, sehingga berdampak terhadap peningkatan devisa negara," ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

"Di tengah tantangan perdagangan global yang sangat kompleks, pemerintah berupaya meningkatkan daya saing perdagangan Indonesia dengan mendorong struktur ekspor tidak lagi didominasi oleh barang mentah. Selain itu, peningkatan akses pasar di negara mitra juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekspor nonmigas," ujar Mendag Lutfi.

Baca juga: Pupuk Kaltim ajak masyarakat bangga gunakan produk Indonesia
Baca juga: Program Makmur Pupuk Kaltim tingkatkan produktivitas 145 persen
Baca juga: Produksi Pupuk Kaltim lampaui target, capai 5,15 juta ton triwulan III

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021