Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Puluhan warga yang tinggal di Kampung Cigulusur, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terancam kehilangan tempat tinggalnya pascamenjadi korban bencana pergerakan tanah yang melanda daerah tersebut sejak Kamis(21/10).

"Pergerakan tanah pertama kali muncul di lahan persawahan tepatnya di RT 01, RW 01, Desa Margaluyu, Kecamatan Purabaya. Di lokasi timbul retakan tanah dan terus meluas seiring turun hujan deras, bahkan hingga Jumat, (22/10) retakan sudah mengancam permukiman warga," kata Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat di Sukabumi, Jumat.

Menurut Nanang, pergerakan tanah tersebut dipicu oleh hujan deras yang turun setiap hari dengan durasi waktu yang cukup lama ditambah kondisi tanah di lokasi kejadian labil sehingga tanah bergeser, retak-retak bahkan di beberapa titik amblas.

Dari hasil assessment di lokasi kejadian, jumlah warga yang menjadi korban atau terdampak bencana tersebut sebanyak 18 kepala keluarga, kemudian yang terancam pergerakan tanah ada 25 KK atau 37 jiwa.

"Warga yang terdampak saat ini sebagian sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman dan tenda darurat, tidak menutup kemungkinan pergerakan tanah semakin meluas sehingga kami imbau warga untuk waspada antisipasi hal yang tidak diinginkan," tambahnya.

Selain rumah, bencana tersebut juga merusak lahan pertanian milik warga yang akibatnya sekitar 1 hektare lahan yang sudah ditanami terancam gagal panen. Hingga saat ini petugas dari berbagai instansi mulai dari Pemkab Sukabumi, TNI, Polri hingga relawan sudah berada di lokasi membantu warga yang terdampak dan terancam.

Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada laporan jatuhnya korban jiwa dan informasi terakhir yang diterima seluruh korban dinyatakan selamat dan beberapa kepala keluarga mengungsi maupun diungsikan. 
Baca juga: Pergerakan tanah di Sukabumi semakin masif
Baca juga: Puluhan warga Ciherang Sukabumi mengungsi dampak pergerakan tanah
Baca juga: Pergerakan tanah sebabkan belasan rumah di Cibadak Sukabumi rusak
Baca juga: Jalan penghubung antarkampung di Sukabumi putus oleh pergerakan tanah

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021