Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster menancapkan pedang menandai pembukaan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) III tahun 2021 yang merupakan ruang bagi para seniman modern untuk menunjukkan kreativitas dan inovasinya.

"FSBJ ini memberi ruang seluas-luasnya bagi seniman untuk mengembangkan seni modern dan kontemporer," kata Koster saat menyampaikan sambutan pada Pembukaan FSBJ III di Taman Budaya Provinsi Bali, di Denpasar, Sabtu malam.

Pihaknya berharap, seniman, sastrawan, pegiat seni dapat terus berkarya dan berinovasi. Dengan demikian, seni akan terus tumbuh dan berkembang sesuai perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai luhur budaya yang kita miliki.

Baca juga: Festival Seni Bali Jani 2021 tampilkan penghormatan untuk dua maestro

"Penyelenggaraan FSBJ ini merupakan momentum penting dan bersejarah dalam perjalanan dinamika seni dan budaya masyarakat Bali. Seni dan budaya Bali terus tumbuh, hidup dan berkembang dan para seniman sangat responsif terhadap kemajuan serta perkembangan yang terjadi," ucapnya.

Seni, lanjut Koster, telah menjadi DNA-nya masyarakat Bali. Ini yang membuat seni berkembang inovatif dan kreatif.

"Tugas kita bersama adalah bagaimana mengembangkan dan menjaga seni yang ada dan bisa terus tumbuh. Untuk itu seniman perlu diwadahi dengan baik, dan FSBJ memberi ruang untuk seni modern dan PKB memberi wadah bagi seni tradisional," kata Koster.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi Bali menaruh perhatian besar pada pemajuan seni, adat dan budaya Bali. Hal ini ditunjukkan dengan digelarnya dua wahana pemajuan seni yang digelar setiap tahunnya.

Baca juga: Festival Seni Bali Jani 2021 libatkan 1.000 seniman

Pertama, Pesta Kesenian Bali (PKB) yang merupakan ajang penggalian, pelestarian dan pengembangan nilai nilai seni tradisi Bali yang telah digelar sejak 1979, serta yang kedua adalah Festival Seni Bali Jani.

Festival Seni Bali Jani yang digagas oleh Putri Suastini Koster, pertama kali digelar pada tahun 2019 dan merupakan tonggak kebangkitan seni modern dan kontemporer.

Dalam penyelenggaraannya yang ketiga kalinya, di tengah pandemi COVID-19 ini, maka dilaksanakan secara luring dan daring dengan prokes yang ketat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha menyampaikan FSBJ III mengangkat tema 'Jenggala Sutra: Susastra Wana Kerthi' yang bermakna Semesta Kreativitas Terkini: Harmoni Diri dan Bumi dalam Keluasan Penciptaan Baru.

Festival Seni Bali Jani diselenggarakan selama dua pekan dari tanggal 23 Oktober-6 November 2021. Terdapat 45 mata acara atau program acara dengan melibatkan sekitar 1.000 seniman,

Program acara yang akan dihadirkan meliputi Medeeng Anyar (Karnaval Virtual), Pawimba (Lomba), Adilango (Pergelaran) pentas ragam seni dari sejumlah sanggar, grup teater, serta komunitas seni, Utsawa (Parade) pentas ragam seni dari duta kabupaten/kota di Bali, Megarupa (Pameran Seni Rupa), Timbang Rasa (Sarasehan), Beranda Pustaka (Bursa Buku), dan Bali Jani Nugraha.

"Penyelenggaraan FSBJ akan memadukan antara kegiatan daring dan luring dengan 'venue' utama di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya dan Gedung Natya Mandala ISI Denpasar," ucap Arya Sugiartha.

Dalam pembukaan FSBJ III kali ini, ditampilkan Medeeng Anyar (karnaval virtual) serta pementasan Teater Opera Musikal "Pusaka Rimba" yang dibawakan oleh Teater Kini Berseri.

Turut hadir dalam pembukaan tersebut Wakil Gubernur BaliTjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakapolda Bali I Ketut Suardana, Sekda Bali Dewa Made Indra, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Kepala OJK Regional 8 Bali - Nusra Giri Tribroto

Selain itu juga dihadiri jajaran Forkompimda Provinsi Bali, Bupati/Wali Kota se-Bali, Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali, seniman serta budayawan dan undangan lainnya.

Baca juga: Festival Seni Bali Jani 2021 padukan pentas daring dan luring
Baca juga: Gubernur: Festival Seni Bali Jani jadi upaya perkuat seni budaya

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021