Bangka Selatan (ANTARA) - PT Timah Tbk bekerjasama dengan Pemerintah Desa Keposang Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar vaksinasi COVID-19 pada malam hari, sebagai upaya mempercepat pencapaian kekebalan tubuh warga desa itu.

"Kegiatan vaksinasi ini digelar pada malam hari, karena warga petani tidak bisa mengikuti vaksin siang hari," kata Kepala Desa Keposang Rakhmad Sutarman di Keposang, Jumat.

Ia mengatakan saat ini warga Desa Keposang yang telah divaksin sudah mencapai 65 persen dan pihaknya akan terus menggencarkan vaksinasi untuk mewujudkan Desa Keposang zona hijau COVID-19.

Baca juga: Berhadiah ayam, warga Tulungagung antusias ikut vaksinasi di pasar

"Rata-rata warga desa ini berprofesi petani dan nelayan, sehingga mereka tidak bisa mengikuti vaksinasi pada siang hari karena harus bekerja di ladang, sawah dan laut," katanya.

Ia mengapresiasi PT Timah Tbk yang juga memberikan sembako kepada peserta vaksinasi kali ini, sehingga sangat membantu pemdes dalam mempercepat capaian vaksinasi kepada warga petani dan nelayan ini.

"PT Timah Tbk telah memberikan banyak bantuan kepada masyarakat desa serta berperan aktif dalam kesehatan masyarakat yaitu vaksinasi. Banyak warga juga berharap agar diteruskan kegiatan ini terutama dalam bidang kesehatan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Pemdes Keposang bersama PT Timah juga menyosialisasikan informasi seputar vaksin kepada warganya agar warga desa Keposang tidak takut dengan isu miring mengenai vaksin.

“Sebagian masyarakat masih ada yang awam mengenai vaksin ditambah pada awal tahun ada yang takut lantaran isu miring sesudah vaksin. Tapi alhamdulillah warga yang takut sudah berangsur menurun dengan cara kita turun langsung memberikan pemahaman serta juga pelayanan yang terbaik bagi mereka,” kata Rakhmad.

Salah seorang warga Desa Keposang Idris (61) mengaku sudah berniat untuk divaksin tetapi terhalang waktu kegiatan vaksinasi yang digelar siang hari dan lokasi vaksin yang jauh serta pulang kerjannya yang tak menentu.

“Karena tiap hari kerja, pulangnya enggak nentu. Terus juga karena lokasi jauh dari rumah. Akhirnya sekarang baru mau divaksin karena mumpung dekat rumah,” ujar Idris. ***3***

Baca juga: Siti Nadia apresiasi aplikasi BPJS Kesehatan dalam upaya vaksinasi
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Sumut tersisa 454 orang

Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021