Kabul (ANTARA) - Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, muncul di depan publik di kota selatan di Afghanistan, Kandahar, kata sumber-sumber Taliban pada Minggu.

Kemunculannya itu sekaligus menyangkal rumor yang tersebar luas bahwa dia sudah meninggal.

Akhundzada selama ini tak terlihat di depan umum bahkan setelah Taliban mengambil alih negara tersebut pada Agustus, sehingga menimbulkan spekulasi.

Dia dikenal sebagai pemimpin umat beriman dan mendapat julukan Amirul Mukminin.

Seorang pemimpin senior Taliban yang hadir bersama Akhundzada selama berada di depan publik mengatakan kepada Reuters bahwa pemimpin tertinggi itu pada Sabtu (30/10) mengunjungi Jamiah Darul Ulum Hakim, sebuah sekolah agama di Kandahar.

Ketika gerakan Islamis itu mengumumkan pemerintahan sementaranya pada September, setelah pasukan pimpinan AS mundur, Akhundzada yang misterius mempertahankan peran yang telah dipegangnya sejak 2016 sebagai pemimpin tertinggi, otoritas tertinggi atas urusan politik, agama, dan militer kelompok itu.

Meskipun beberapa pejabat mengatakan Akhundzada sebenarnya juga sudah pernah hadir di depan umum-- tanpa dipublikasikan, kemunculannya pada Sabtu merupakan yang pertama kalinya secara terangan-terangan.

Akhundzada sebelumnya lebih bersikap tidak ingin menarik perhatian publik. 

Satu-satunya foto Akhundzada yang dapat diverifikasi Reuters adalah gambar tak bertanggal yang diunggah di akun Twitter milik Taliban pada Mei 2016.

Keberadaannya yang samar-samar itu telah menyebabkan spekulasi terus-menerus tentang di mana dia berada dan bagaimana kondisi kesehatannya.

Sebelumnya, Taliban tidak mengonfirmasi kematian pendiri mereka, dan pemimpin tertinggi yang pertama, Mullah Omar, selama bertahun-tahun.

Sumber: Reuters

Baca juga: Buku baru: mantan pemimpin Taliban hidup di depan mata AS

Baca juga: Pendiri Taliban Mullah Baradar akan jadi pemimpin Afghanistan


 

Situasi berangsur normal di Ibu Kota Afghanistan

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021