Kuala Lumpur (ANTARA) - Penyakit jantung saat ini menjadi penyebab utama kematian di rumah sakit - rumah sakit yang ada di Malaysia dengan jumlah mendekati 25 persen dari keseluruhan angka kematian.

Pakar jantung Dr Ika Faizura mengemukakan hal itu dalam webinar kesehatan jantung yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit KPJ Ampang Puteri di Kuala Lumpur, Selasa, yang diikuti peserta dari Malaysia dan Indonesia.

"Hampir 50 persen dari pasien yang mengalami serangan jantung masih berusia muda antara 40 hingga 60 tahun," katanya.

Baca juga: Kenali gejala dan cara cegah penyakit jantung

Sedangkan rata-rata orang terkena serangan jantung di Malaysia pada usia 59 tahun, Amerika, Eropa, Australia dan Selandia Baru usia 66 tahun, Kanada 68 tahun, Thailand 65 tahun dan China 63 tahun.

Ika mengatakan penyakit jantung dan stroke juga menjadi penyebab utama kematian wanita di Malaysia.

"Satu dari empat wanita meninggal karena serangan jantung atau stroke. Ini dua setengah kali dari wanita yang meninggal karena kanker," katanya.

Dia mengatakan jantung kalau tidak dirawat akan lemah sehingga penting untuk merawat jantung.

"Fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh badan kita. Jantung lemah artinya jantung tidak berfungsi sehingga tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh," katanya.

Baca juga: Waspada peningkatan risiko penyakit jantung pada usia muda

Dia mengatakan jantung bekerja 24 jam bahkan saat kita tidur sejak seseorang dalam kandungan ibunya.

"Salah satu symptom lemah jantung awal adalah sesak nafas, sudah bernafas, kaki bengkak, tidak mempunyai selera makan, urat-urat nampak tegang, rasa penat dan letih sepanjang masa. Kalau ada symptom ini maka harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit," katanya.

Dia mengatakan resiko penyakit jantung ada yang bisa diubah dan tidak diubah.

"Yang tidak bisa diubah adalah genetika, umur, ras, laki-laki. Orang Melayu dan India lebih beresiko terkena serangan jantung lebih tinggi daripada ras China. Orang laki-laki lebih terkena resiko," katanya.

Resiko yang bisa diubah, ujar dia, adalah stres, alkohol, merokok, nutrisi, obesitas, kolesterol.

Dia menyarankan untuk mengurangi serangan jantung hendaknya mengkonsumsi sayur-sayuran yang berwarna-warni, mengkonsumsi "olive oil", berhenti merokok dan melakukan olah raga sekurang-kurangnya 150 menit dalam seminggu.

Baca juga: Cegah penyakit jantung sejak dini dengan kurangi faktor risiko

Baca juga: Rekomendasi pola makan kurangi risiko penyakit jantung

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021