Ini pertanda bahwa alih kelola dari pihak asing ke BUMN memang berjalan berjalan baik
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI mengapresiasi kontribusi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) ke negara yang mencapai Rp2,7 triliun selama dua bulan setelah alih pengelolaan Blok Rokan dari perusahaan asing kepada BUMN migas tersebut.

"Ini pertanda bahwa alih kelola dari pihak asing ke BUMN memang berjalan berjalan baik," ujar anggota Komisi VII DPR Mulyanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, sumbangan kepada negara terbagi menjadi dua yakni dari bagi hasil minyak dan kedua dari pajak.

Besarnya kontribusi bagi negara, lanjutnya, sangat tergantung pada produksi minyak atau lifting pada wilayah kerja tersebut, semakin tinggi lifting tentu semakin besar bagian untuk negara.

"Semakin tinggi lifting, setelah dikurangi cost recovery, semakin besar pula bagian untuk negara," ujarnya.

Namun demikian, Mulyanto mengingatkan harus dilihat fakta bahwa wilayah kerja Blok Rokan merupakan sumur tua. Karena sebelum dilakukan alih kelola kepada Pertamina, 9 Agustus 2021, Blok Rokan sudah terlebih dahulu ditangani PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) selama setengah abad.

"Karena kondisi itulah, Pertamina tetap perlu melakukan pemboran baru dan penerapan teknik enhanced oil recovery (EOR) untuk mencapai target lifting," katanya.

Untuk itu, Mulyanto berharap Pertamina terus bekerja keras agar dapat mencapai target lifting yang ditetapkan sebesar 165.000 barel per hari (BPH) dan target pendapatan negara.

"Kita mensyukuri proses alih kelola dapat berjalan baik. Namun, kinerja harus terus ditingkatkan, sehingga pendapatan negara dapat dicapai sesuai target. PHR harus terus bekerja keras dan smart," ujarnya.

Mulyanto menyatakan adanya manfaat besar kegiatan operasi Pertamina di Blok Rokan, mulai dari pemenuhan kebutuhan energi nasional, penciptaan lapangan kerja, dan peluang bisnis bagi pengusaha lokal.

Selain itu, lanjutnya, peningkatan kesejahteraan dan dampak sosial ekonomi ke masyarakat di sekitar Blok Rokan, juga semakin tinggi.

Sebelumnya, Pertamina mencatat telah menyumbangkan pendapatan bagi negara sebesar Rp2,7 triliun yang diperoleh dari aktivitas pengelolaan lapangan minyak di Blok Rokan selama dua bulan.

Rincian penerimaan itu diberikan melalui penjualan minyak mentah bagian negara sekitar Rp2,1 triliun dan pembayaran pajak sekitar Rp607,5 miliar termasuk pajak-pajak ke daerah.

Pertamina juga menyampaikan, perseroan mengebor lebih dari 79 sumur dengan mengoperasikan 16 rig di Blok Rokan. Jumlah rig akan terus ditambah untuk mendukung upaya pencapaian target jumlah sumur tajak yang ingin dicapai.

Baca juga: Anggota DPR minta Pertamina tambah investasi pengeboran Blok Rokan
Baca juga: DPR harap alih kelola Blok Rokan beri kontribusi bagi Indonesia
Baca juga: DPR dukung peralihan Blok Rokan kepada Pertamina

Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021