Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) meminta pengurus masjid menggunakan rumah ibadah umat Islam tersebut sebagai tempat berlindung sementara bagi masyarakat terdampak bencana.

Hal itu dikatakan JK di Jakarta, Rabu, merespon adanya bencana alam di sejumlah daerah di Indonesia.

"Itu sudah jadi kebiasaan, tapi tidak apa-apa, kita akan izinkan hal itu dan kita tinggal atur dengan baik," kata JK di acara Tasyakuran Gedung DMI dan Rapat Kerja Nasonal DMI Tahun 2021 di Kantor Pusat DMI Jakarta, Rabu.

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI tersebut merasa prihatin dengan banyaknya bencana alam di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Apabila terjadi bencana alam, kata JK, biasanya masyarakat memilih masjid sebagai tempat tinggal sementara.

Baca juga: Anies: gedung baru DMI dorong transformasi masjid di Indonesia
Baca juga: DMI Denpasar luncurkan gerakan "25K untuk renovasi Masjid/Musala"
Baca juga: Ketua DMI serukan penguatan ekonomi umat dengan kemitraan


Kontribusi masjid sebagai tempat penampungan sementara bagi warga terdampak bencana tersebut merupakan bagian dari program DMI.

Hal itu juga telah dikonsolidasikan dengan seluruh pengurus masjid di daerah, tambahnya. DMI juga berkoordinasi dengan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan lain seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Masjid juga mempunyai fungsi lain seperti melindungi masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, JK mengingatkan kepada jajaran pengurus DMI di daerah untuk bersiap menghadapi fenomena bencana alam, termasuk La Nina.

JK juga bersyukur kesadaran umat Islam dalam beribadah cukup tinggi, ditandai dengan jumlah masjid yang semakin bertumbuh pesat.

Saat ini, jumlah masjid di Indonesia sebanyak lebih dari 800.000 dan tersebar di banyak tempat, seperti kawasan perkantoran, pusat perbelanjaan hingga area transit.

"Jumlah ini tentu saja jadi potensi besar untuk memaksimalkan kegiatan-kegiatan sosial, serta bentuk perhatian agar bermanfaat bagi masyarakat," ujar JK.

Dukungan

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas (YMSM) Saleh Husin yang hadir saat Tasyakuran Gedung DMI tersebut mengatakan terwujudnya bangunan kantor yang baru diharapkan mampu memperkuat upaya bersama menjadikan masjid selain sebagai pusat peribadatan umat muslim, sekaligus juga menjadi sentra pengembangan kualitas umat. 

“Dewan Masjid Indonesia adalah rujukan kami dalam mewadahi ratusan tempat peribadatan muslim di lingkup Sinar Mas sebagai muara ide dan energi penerapan nilai keislaman yang sejuk, toleran dan peduli sesama. Kami bersyukur dapat mendukung pembangunan gedung baru ini, dan selanjutnya mengharapkan aliran referensi pengembangan potensi umat dapat semakin deras lagi kita rasakan,” katanya. 

Saleh Husin hadir mendampingi Ketua Umum Pengurus Pusat DMI, Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, Wakil Ketua Umum DMI, Syafruddin, beserta Ketua Panitia Pembangunan, Rudiantara. 

Dalam kesempatan itu, JK mengucapkan berterima kasih atas amalan lintas pihak, termasuk perusahaan, sehingga upaya pengelolaan masjid bagi kemaslahatan umat dapat semakin berdaya dengan hadirnya gedung ini.

Saleh yang juga Managing Director Sinar Mas mengatakan pilar bisnis yang memberikan dukungan dalam pembangunan Gedung Hasanah DMI ini adalah Asia Pulp & Paper Sinar Mas dan Sinar Mas Agribusiness & Food. Menurutnya kehadiran gedung tersebut adalah perlambang ukhuwah antar umat. “Di mana kita saling mendukung untuk kebaikan bersama,” ujarnya.

YMSM hadir guna mewadahi praktik ke-Islam-an yang terbuka, toleran, setara, dan penuh kasih di lingkup Sinar Mas. Di lingkup internal, YMSM coba mengajak karyawan memperkuat ketakwaan, seiring dengan meningkatkan produktivitas kerja. Sementara ke luar, yayasan mendorong silaturahim sekaligus sinergi bersama sosok maupun lembaga keagamaan, melalui beragam kegiatan sosial dan pendidikan.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021