Padang (ANTARA) - Kota Padang, Sumatera Barat, membutuhkan kamar hotel untuk 5.000 orang agar bisa mewujudkan kota itu sebagai daerah tujuan wisata, pusat pertemuan dan ajang nasional hingga kunjungan bisnis.

"Saat ini jumlah daya tampung kamar hotel yang tersedia baru sekitar 4.000 orang atau sekitar 2.000 kamar dan dengan kehadiran Hotel Santika Premier bisa menambah data tampung sekitar 500 orang untuk menginap," kata Wali Kota Padang Hendri Septa usai hadiri acara peresmian Hotel Santika Premier di Padang, Kamis

Menurut dia, dengan posisi Padang yang strategis di Pantai Barat Sumatera perlu tambahan sekitar 500 kamar lagi sebagai sarana penunjang pariwisata dan tujuan bisnis.

Ia mengutarakan harapannya agar para investor bersedia menanamkan modal dengan membangun hotel baru di Padang.
Baca juga: BI : keberadaan tol Padang-Pekanbaru akan tingkatkan kunjungan wisata

Untuk soal perizinan, masih menurut dia, pihak kalangan investor dinilai tidak perlu khawatir bahkan pihaknya juga memberikan insentif mengacu kepada Perda Insentif dan Kemudahan Investasi.

Apalagi pada 2022, Kota Padang terpilih sebagai tuan rumah pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang diikuti 93 kota mulai dari wali kota hingga jajaran.

"Jika satu kota membawa rombongan 50 orang, maka butuh hotel menampung 4.650 orang, belum lagi untuk kebutuhan pariwisata, bisnis dan lainnya," ujar dia.

Ia mengakui selama ini jika ada ajang akbar, maka panitia kewalahan mencari kamar untuk penginapan seperti pelaksanaan Tour De Singkarak.
Baca juga: Gubernur Sumbar: Sektor pariwisata butuh ide kreatifitas generasi muda

Sementara General Manajer Hotel Santika Premier Padang Ainur Mustamar menyampaikan meski di tengah pandemi pihaknya menilai ini waktu yang tepat untuk membangun hotel di Padang.

"Apalagi selama 1,5 tahun terakhir aktivitas terbatas dan saat ini berangsur mulai pulih kendati belum sepenuhnya normal," kata dia.

Ia menyebutkan Hotel Santika Premier Padang memiliki daya tampung 250 kamar dan merupakan hotel ketiga grup Kompas Gramedia di Sumbar setelah Hotel Amaris Padang dan Santika Bukittinggi.

Ainur menilai Padang potensial menjadi kota wisata hingga tujuan bisnis sehingga pangsa pasar untuk perhotelan masih berlimpah yang bisa digarap.

Terkait fasilitas ia memastikan pihaknya telah memenuhi protokol kesehatan mulai dari penyediaan kasur antibakteri, hingga penyediaan karpet antibakteri di pintu masuk lobi.

Selain itu, ia memastikan seluruh karyawan telah divaksin dua kali dan wajib mandi sebelum dan sesudah bertugas serta memakai masker dan sarung tangan.

Baca juga: Sumbar terima sertifikat penghargaan desa wisata terbanyak ADWI 2021
 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021