Sejak dulu saya selalu katakan, pengurus federasi nasional aktif melebarkan sayap, entah di organisasi regional, kontinental, atau dunia, sehingga tidak cuma jago kandang, tapi kita punya positioning (posisi tawar)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari meminta pengurus pusat federasi olahraga nasional (PP/PB) agar bisa aktif di organisasi regional, kontinental, hingga internasional guna menyuarakan kepentingan Merah Putih sekaligus mencegah terulangnya kejadian seperti yang dialami Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).

Menurut Okto, sapaan karib Raja Sapta, sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) terhadap LADI tidak akan terjadi seandainya Indonesia punya perwakilan yang terlibat aktif di organisasi regional, kontinental, dan internasional.

“Sejak dulu saya selalu katakan, pengurus federasi nasional aktif melebarkan sayap, entah di organisasi regional, kontinental, atau dunia, sehingga tidak cuma jago kandang, tapi kita punya positioning (posisi tawar).”

Baca juga: KOI akan lakukan diplomasi dengan WADA

“Dengan adanya perwakilan, kita tidak sekadar menjadi pengikut, tetapi kita bisa menjadi regulator yang pada akhirnya mampu menyuarakan kepentingan Indonesia,” ujar Okto melalui keterangan pers, Jumat.

Posisi tersebut tak hanya sekadar demi gengsi semata, tetapi juga dapat memunculkan keuntungan, seperti kesempatan menjadi tuan rumah ajang regional, kontinental, hingga kesempatan untuk mendapat kuota beasiswa pemusatan latihan (TC) dan uji coba bagi atlet-atlet Indonesia.

“Sebab, bukan cuma suara kita saja yang didengar, tetapi akan banyak sekali yang bisa kita dapat sehingga prestasi olahraga Indonesia bisa lebih terangkat,” tuturnya.

Komite Olimpiade Indonesia gencar melakukan diplomasi olahraga melalui Indonesia Olympic Champions Program sejak September 2021, yang merupakan upaya yang dilakukan KOI ke federasi olahraga internasional untuk peningkatan prestasi olahraga Indonesia.

Program yang dirancang untuk membantu realisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) milik pemerintah ini telah melahirkan kesepakatan yang menguntungkan, di antaranya beasiswa pelatihan untuk empat atlet judo Indonesia hingga masuknnya wakil Indonesia Tommy Hermawan Lo di jajaran dewan Federasi Esports Internasional (IESF).

Baca juga: LADI berharap masuk dalam UU

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021