Ini menjadi perhatian kita bersama untuk melakukan tindakan-tindakan, upaya-upaya sesegera mungkin agar tidak terjadi pelonjakan
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyatakan sekecil apapun angka kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah daerah mesti diwaspadai, karena berpotensi menjadi titik mula lonjakan kasus.

"Ini menjadi perhatian kita bersama untuk melakukan tindakan-tindakan, upaya-upaya sesegera mungkin agar tidak terjadi pelonjakan," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi dalam diskusi yang diikuti secara virtual di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa alur penularan berawal dari satu orang yang positif COVID-19, menularkan ke orang lainnya, dan kemudian membentuk rantai penularan.

Kenaikan ini, kata dia, dapat terlihat dari keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran. Pada 6 November jumlah pasien di Wisma Atlet terlaporkan 209 orang, tapi pada 13 November jumlahnya menjadi 273 orang.

"Sebelum akhir tahun sudah terjadi kenaikan kasus. Walaupun masih dalam rentang kendali walaupun terjadi kenaikan kasus dalam jumlah kecil tetapi sekecil apapun kita betul-betul tetap berhati-hati dan berusaha melakukan upaya-upaya terbaik agar tidak kemudian berkembang," katanya.

Secara keseluruhan, menurutnya, kasus aktif maupun kasus konfirmasi harian memang sudah turun hingga 99 persen apabila dibandingkan dengan puncak gelombang kedua pada Juli lalu.

Saat ini kasus COVID-19 harian pun telah di bawah 400 kasus per hari. Angka ini melampaui target yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

"Kalau rekomendasi WHO kita bisa mengendalikan COVID-19 apabila jumlah kasus tidak melampaui 10 orang per hari per satu juta penduduk. Nah, kalau 10 orang per satu juta penduduk kan kira-kira 2.700 orang," kata dia.

Untuk terus mempertahankan angka penularan yang kecil ini, Satgas COVID-19 dihadapkan pada tantangan utamanya saat Natal dan Tahun Baru. Mobilitas yang meningkat bakal beriringan dengan adanya kerumunan dan berujung pada peningkatan kasus.

Maka dari itu, ia meminta masyarakat yang melakukan mobilitas untuk tetap disiplin menggunakan masker dan menghindari kerumunan. Sebab, kunci untuk mengakhiri pandemi yakni dengan taat prokes termasuk vaksinasi.

"Ini belum masuk masa libur panjang ya atau belum masuk masa Natal dan tahun baru (sudah ada kenaikan). Jadi kita sudah berupaya berhati-hati sebisa mungkin tugas dari Satgas COVID-19 daerah jangan sampai lengah," demikian Sonny Harry B. Harmadi.

Baca juga: Satgas: Meningkat jumlah negara yang alami lonjakan jelang akhir tahun

Baca juga: Muhammadiyah instruksikan RS siaga antisipasi lonjakan kasus COVID-19

Baca juga: Pemerintah berencana larang perayaan Tahun Baru, cegah lonjakan kasus



Baca juga: Strategi Pemerintah cegah COVID-19 melonjak di Natal dan Tahun Baru

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021