Kami siap kontak teman-teman UN
Jakarta (ANTARA) -
Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD) menyampaikan Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mampu menterjemahkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) hingga level desa.
 
"Membayangkan semua desa mempunyai data mereka sendiri untuk merencanakan pembangunan mereka adalah suatu hal yang fantastis. Menurut saya tidak ada negara lain yang dapat melokalkan SDGs seperti ini dalam SDGs Desa," ujar Direktur Kantor Perwakilan IFAD Indonesia, Ivan Cossio Cortez dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
 
Ia mengatakan, SDGs Desa merupakan ide yang unik karena mengakomodasi data secara mikro sehingga dapat mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan.
 
Ia menyatakan kesiapannya untuk menyebarluaskan gagasan Mendes PDTT yang dituangkan dalam SDGs Desa ke kancah internasional.
 
"Jika Bapak izinkan, saya bisa mulai share pendekatan SDGs Desa ini. Kami siap kontak teman-teman UN dan meyakini bahwa FAO yang memiliki kekuatan analisis dalam bidang ekonomi sangat bisa membantu Bapak," kata Ivan saat berdiskusi dengan Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar di Jakarta, Senin (22/11).

Baca juga: Mendes: Penempatan perempuan indikator keberhasilan SDGs Desa

Baca juga: Data berbasis SDGs Desa pastikan desa miliki arah untuk maju

 
Niat IFAD untuk mempublikasikan SDGs Desa secara resmi ke kancah internasional disambut baik oleh Gus Halim, sapaan Mendes PDTT.
 
Namun demikian, Gus Halim pun masih ingin terus memaksimalkan hasil dari SDGs Desa sehingga dapat dicontoh secara utuh oleh negara-negara lain.
 
"Kalau dalam konteks itu namanya gagasan pasti kita ingin sharing ke semua pihak, maka kita sampaikan ke berbagai pihak, meski di sisi lain saya harus tunjukkan dulu ini konsepnya, ini proses implementasinya, ini barangnya. Supaya apa yang disampaikan tidak hanya jadi angan-angan saja. Sekarang sedang kita persiapkan," kata Gus Halim.
 
Pemutakhiran data berbasis SDGs Desa masih berlangsung di desa seluruh Indonesia. Rencananya, hal ini akan dilanjutkan dengan pemetaan desa sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang dimiliki.
 
"Setiap tahun akan kita lakukan kompetisi desa-desa dalam hal pencapaian SDGs dengan skor seratus. Sehingga kita akan punya peta desa tanpa kemiskinan berapa, desa tanpa kelaparan berapa, capaiannya berapa itu sampai pada kelembagaan desa dinamis dan budaya desa. Ini juga terkait dengan pelayanan dan lain-lain," katanya.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021